Sayid Anjas Kantongi Restu Senior Golkar Kutim, Siap Bertarung di Musda

KUTAI TIMUR — Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti acara sarasehan dan silaturahmi bersama Sayid Anjas di Hotel Royal Victoria Sangatta, pada Rabu (10/9/2025) malam. Acara yang digagas oleh para pendukung dan simpatisan ini menjadi momen istimewa bagi Sayid Anjas, yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD II Partai Golkar dan Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Sarasehan tersebut dihadiri sejumlah tokoh berpengaruh di Golkar, di antaranya H. Sutiman, H. Awing, H. Rustam, H. Sakka, serta tokoh masyarakat Harpandi, dan Ordiansyah.

Di tengah obrolan ringan, muncul sebuah dukungan penuh yang dapat mengubah peta politik internal partai beringin di Kutai Timur. Sayid Anjas, yang merupakan salah satu calon kuat ketua DPD II Golkar Kutim, Langsung mendapat restu dari para sesepuh partai, membuatnya semakin mantap untuk maju.

Dukungan itu datang dari tokoh-tokoh yang telah mengabdikan diri puluhan tahun di Golkar, seperti, H. Hasanuddin Sakka, H. Sukiman, H Rustam, dan H Awing. Bagi mereka, kepemimpinan Golkar tak bisa diserahkan kepada sembarang orang. Sayid Anjas, yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Kutai Timur, dianggap sebagai figur yang paling layak.

“Anjas ini sudah pantas memimpin Golkar ke depan. Dia satu-satunya calon yang benar-benar tumbuh dari kader dan memiliki pengalaman panjang.” Ujar Haji Sakka

Senada dengan itu, H. Sukiman menambahkan bahwa Anjas “lahir dari rahim Golkar” karena sang ayah juga pernah menjadi pengurus. Ia juga menegaskan bahwa Anjas memenuhi semua syarat dalam AD/ART partai, termasuk pengalaman lima tahun sebagai pengurus. “Saya tidak punya hak suara, tapi saya punya hak bicara,Dan itu akan saya gunakan untuk menyuarakan dukungan kepada Anjas.” tegasnya

Di hadapan para senior, Sayid Anjas tak bisa menyembunyikan rasa harunya. “Ini di luar ekspektasi saya. Saya enggak bisa bicara lagi,” ucapnya dengan suara bergetar. Anjas mengaku kehadiran para senior ini memberinya energi luar biasa. Ia bahkan sempat merasa 90% yakin, namun restu dari para senior melengkapi 10% sisanya. “Jangan salah, 10% ini bisa membalikkan 90% itu bagi saya. Kalau orang tua ini bilang ‘jangan’, tidak mungkin saya bisa melangkah. Tapi kalau dia bilang ‘maju’, saya akan maju,” tegasnya.

Momen tersebut memantapkan niatnya untuk maju dalam Musda. Anjas teringat nasihat yang memotivasinya: “Kalau kamu usaha itu kamu saja. Tapi kalau di politik kamu bisa banyak membantu orang.” Nasihat itu sejalan dengan hadis yang dipegangnya teguh, “Khairunnas anfa’uhum linnas,” yang berarti sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Dengan berpolitik, ia berharap bisa menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas. Baginya, nasihat dan restu para sesepuh adalah kompas yang akan membimbingnya melangkah. “Saya butuh nasihat, butuh juga masukan selama yang tua-tua ini masih hidup. Supaya kita bisa jalan lurus, itu harus ada orang tua yang ada di samping-samping kita memberi nasihat.” Pungkasnya (Butsainah/*)