SANGATTA – Nama Rangga Dwi Saputra, atlet muda asal Kabupaten Kutai Timur (Kutim), menjadi sorotan di Kejuaraan Nasional Ju-Jitsu di Pacitan, Jawa Timur. Ia tak hanya berhasil meraih medali perak dalam kategori fighting system, tetapi juga menorehkan prestasi membanggakan lain: lolos seleksi penerimaan anggota Polri melalui jalur rekrutmen proaktif (Rekpro).
Pencapaian Rangga ini disambut hangat oleh masyarakat Kutim, khususnya komunitas olahraga. Keberhasilannya dianggap sebagai bukti nyata dari tekad kuat, disiplin latihan, dan pembinaan yang terarah.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas kesempatan ini. Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kutim dan KONI yang sudah memberikan dukungan penuh sehingga saya bisa mengikuti Kejurnas. Tanpa itu, mungkin saya tak sampai ke titik ini,” ujar Rangga setelah pengumuman hasil seleksi Polri.
Nama Rangga memang sudah tak asing lagi di dunia ju-jitsu Kutim. Kelolosannya dalam seleksi Polri melalui jalur prestasi ini menjadi bukti konkret bahwa program Rekpro benar-benar membuka peluang bagi talenta-talenta daerah.
H. Sarwono Hidayat, Ketua Umum Pengurus Besar Ju-Jitsu Indonesia (PBJI) Kabupaten Kutim, mengungkapkan kebanggaannya. “Ini capaian luar biasa. Kami sangat bangga. Ini membuktikan bahwa anak-anak Kutim punya potensi luar biasa untuk bersaing di level nasional,” katanya. Sarwono juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dan KONI dalam memberikan ruang, fasilitas, dan kepercayaan kepada para atlet muda. “Tanpa itu, mustahil pembinaan bisa berbuah seperti ini,” tambahnya.
Senada, H. Rudi Hartono, Ketua KONI Kutim, menegaskan bahwa prestasi Rangga bukanlah sekadar keberuntungan. Ini adalah hasil dari pembinaan yang konsisten dan pendampingan yang serius. “Kami tidak hanya bangga, tapi juga merasa diberi semangat baru. Ini menjadi bukti bahwa dukungan yang kami berikan benar-benar berdampak. Prestasi Rangga adalah pembakar semangat bagi atlet-atlet Kutim lainnya,” jelas Rudi. Ia menambahkan, KONI Kutim akan terus memperkuat sistem pembinaan lintas cabang olahraga, memastikan setiap anak Kutim memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi dan meraih masa depan terbaik.
Pelatih ju-jitsu Rangga, Bastary Rahman, tidak bisa menyembunyikan rasa haru dan bangganya. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya Pemkab dan KONI Kutim, atas dukungan yang tak henti. “Ini bukti bahwa tidak ada yang instan dalam dunia olahraga. Pembinaan berkelanjutan adalah kunci,” ujar Bastary. Menurutnya, Rangga adalah contoh ideal dari semangat juang atlet daerah: kerja keras, rendah hati, dan tak gentar bersaing.
“Semoga ini jadi ladang amal bagi kita semua. Kita telah menghantarkan satu anak daerah menuju pengabdian yang lebih luas bagi bangsa,” tutur Bastary penuh harap.
Capaian Rangga tidak hanya menjadi kisah manis pribadi, tetapi juga menyuntikkan motivasi bagi ratusan atlet muda lainnya di Kutim. Di tengah tantangan pembinaan olahraga di daerah, kisah ini menjadi cahaya kecil bahwa kerja keras, ketika disertai dukungan yang tepat, mampu mengubah takdir.
Kini, Rangga tengah bersiap memasuki pendidikan Polri, membawa semangat dari matras ju-jitsu menuju medan pengabdian baru. Di belakangnya, Kutim berdiri dengan bangga, menyaksikan dari gelanggang kecil di daerah, telah lahir satu nama yang kelak akan mengabdi untuk negeri. (*)