Selangkau, – Kelompok Tani Jepu-jepu Bersatu menggelar aksi demonstrasi di depan kantor PT Kobexindo Cement pada hari Rabu, (19/3/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas dugaan sengketa lahan yang melibatkan kelompok tani dan perusahaan tersebut.
Dalam massa aksi itu, Kelompok tani meminta PT Kobexindo Cement untuk segera membayar ganti rugi atas lahan yang telah digarap oleh mereka. Selain itu, kelompok tani juga meminta perusahaan untuk menghentikan seluruh aktivitas di lokasi sengketa hingga adanya penyelesaian yang jelas.

Ketua Kelompok Tani Jepu-Jepu bersatu Muh Nur mengungkapkan sebelum aksi demonstrasi, tepatnya pada 3 Maret 2025 lalu, kelompok tani telah melakukan audiensi dengan PT Kobexindo Cement.
Dalam audiensi tersebut, mereka mengajukan tawaran harga sebesar Rp 15 miliar untuk penyelesaian sengketa 100 hektar lahan yang merupakan tanah leluhur mereka.
Namun,Pihak perusahaan hanya menawarkan angka yang jauh lebih rendah, yakni Rp 200 juta. Hal ini membuat petani kecewa yang merasa dipermainkan dan tidak dihargai.
“Sekitar 100 hektar lahan kami masih belum diselesaikan. Ini adalah lahan leluhur kami, dan kami memiliki surat-suratnya. Kami sudah melakukan audiensi dengan mereka dan menawarkan angka Rp 15 miliar. Namun, setelah kami menginformasikan akan ada demo, mereka malah menawarkan hanya Rp 200 juta untuk lahan kami,” ungkapnya
Muh Nur menegaskan bahwa pihaknya hanya ingin menuntut hak mereka yang belum terselesaikan dan akan terus melaksanakan aksi hingga tuntutan mereka dipenuhi.
“Kami hanya ingin hak kami diselesaikan. Kami akan terus melaksanakan aksi, bahkan dengan cara yang lebih keras, jika tuntutan kami tidak dipenuhi,” tegasnya
Hingga saat ini pihak PT Kobexindo cement belum memberikan tanggapan resmi terkait rencana aksi tersebut. Namun, kelompok tani menegaskan bahwa mereka akan terus memperjuangkan hak mereka sampai ada solusi yang adil. (*)