Sangatta – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi, mengungkapkan bahwa target operasional Pelabuhan Kenyamukan yang semula dijadwalkan pada akhir 2025 kemungkinan mundur ke akhir 2026. Hal ini disebabkan oleh adanya pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat.
“Pelabuhan kenyamukan awalnya kita target akhir tahun 2025 bisa beroperasi. Cuma karena melihat keadaan keuangan kita ini ada yang pemangkasan dari pemerintah pusat, maka mungkin bila dibukakan akhir tahun 2026 insya Allah sudah bisa beroperasi,” ujar Mahyunadi usai acara buka puasa bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kutim. Minggu (9/3/2025)
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa ada rencana pengembangan Pelabuhan Kenyamukan dalam jangka panjang. Selain fasilitas yang ada saat ini, nantinya akan ada tambahan desain untuk dermaga bongkar muat barang, termasuk material konstruksi seperti batu koral.
“Kedepannya, kalau memang layak, kita akan buat dermaga yang bisa digunakan untuk bongkar muat batu koral dan material lainnya. Selama ini kontraktor sering mengeluhkan mahalnya ongkos angkut material dari Bontang ke Kutim, yang bisa mencapai Rp200.000 per kubik saat musim proyek,” jelasnya.
Mahyunadi optimistis jika pelabuhan ini sudah beroperasi penuh, biaya material di Kutim bisa ditekan. Ia menargetkan setidaknya pada tahun 2027–2028, fasilitas bongkar muat material sudah bisa dimanfaatkan.
Sementara itu, untuk operasional pelabuhan umum, Mahyunadi menyebutkan bahwa pihaknya terus mempersiapkan infrastruktur pendukung, terutama pada sisi darat. Saat ini, pembangunan jalan menuju pelabuhan sudah berjalan dan menjadi prioritas yang harus diselesaikan.
“Jalan menuju pelabuhan sudah on progress. Kami juga sudah membahas ini dengan Pak Bupati di internal, dan ini menjadi salah satu prioritas yang harus kita laksanakan,” tutupnya.(*)