Sangatta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur (Kutim) terus melakukan pemantauan intensif terhadap kenaikan air di sejumlah wilayah yang terdampak banjir akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Kepala BPBD Kutim, M. Idris Syam, menjelaskan bahwa beberapa wilayah sudah mengalami dampak banjir, salah satunya Kampung Kajang, di mana ketinggian air mencapai 50 cm dan mulai merendam teras rumah warga.
“Kami juga memantau kondisi di Masabang, khususnya di sekitar Jembatan Jalan M Ardan. Di lokasi tersebut, air terus naik setiap 5 hingga 6 jam, dengan kenaikan sekitar 5 cm. Ada indikasi bahwa kenaikan ini dipengaruhi oleh pasang surut air laut,” ungkap Kepala BPBD Kutim saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp, Minggu (26/1/2025) malam.
Idris Syam menambahkan bahwa BPBD bekerja sama dengan pemadam kebakaran serta pihak cagar alam untuk mengantisipasi risiko yang timbul, termasuk potensi kemunculan buaya di kawasan banjir.
Berdasarkan data pantauan di intake IPA Kabo, ketinggian air terus menunjukkan tren kenaikan hingga Minggu malam (26/01/2025). Pada pukul 19.00 WITA, level air tercatat di RL 6,79 meter, dan terus meningkat menjadi RL 6,85 meter pada tengah malam. Meskipun sempat turun pada pagi harinya, level air kembali menunjukkan peningkatan pada Senin dini hari.
“Acuan kami adalah level hijau di bawah RL 7,69 meter. Saat ini, situasi masih aman, tetapi jika mencapai RL 7,70 hingga 8,20 meter, operasional intake akan dibantu dengan perahu. Sementara itu, jika melewati RL 8,21 meter, operasional akan dihentikan karena lantai panel intake terendam,” jelas Idris.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan terus mengikuti informasi terkini yang disampaikan BPBD guna meminimalkan risiko dan dampak lebih lanjut dari bencana banjir ini.
“Kami akan terus memantau dan memberikan informasi terkait perkembangan air sungai, terutama di wilayah yang rentan terdampak banjir,” tandasnya. (*)