Percepatan Penanganan Stunting, DPPKB Kutim Gencarkan Jemput Bola

Kaltim, Kutai Timur830 Dilihat

Kutai Timur – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus mengambil langkah proaktif dalam upaya percepatan penanganan stunting melalui strategi jemput bola.

Langkah ini dilakukan dengan sosialisasi, edukasi, dan pendampingan langsung kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat kecamatan dan desa, sekaligus menggandeng berbagai pihak terkait.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Achmad Junaidi mengatakan dalam kegiatan ini, DPPKB memanfaatkan data resmi dari SIGA ELSIMIL Kemendukbangga/BKKBN RI untuk Keluarga Risiko Stunting (KRS) dan ePPBGM Kemenkes RI untuk anak stunting. “Data tersebut menjadi dasar dalam menentukan sasaran intervensi yang lebih tepat,” Kata Achmad Junaidi dalam pres rilisnya kepada sejumlah awak media, Minggu (5/1/2025)

Selain itu menurut Achmad Junaidi, verifikasi lapangan juga terus dilakukan untuk memastikan keakuratan data yang telah dihimpun oleh para Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan kader di tingkat desa.

“Kami memastikan program ini berbasis data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga penanganan masalah stunting dapat dilakukan secara terukur dan efisien,” ujarnya

Tak hanya itu, Kata Achmad Junaidi Camat sebagai Ketua TPPS Kecamatan juga turut dilibatkan secara langsung untuk memantau dan menggali informasi mengenai kondisi keluarga risiko stunting di wilayah masing-masing. “Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan spesifik yang dialami masyarakat, sehingga solusi yang diberikan lebih relevan,” terangnya

Selain sosialisasi, tim gizi dari posyandu dan puskesmas juga dilibatkan untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga tentang pentingnya pemberian makanan tambahan (PMT) bergizi. “Upaya ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas gizi ibu dan anak demi mendukung tumbuh kembang yang optimal,” jelasnya

Lanjutnya, melalui program ini, DPPKB Kutim juga mengajak masyarakat, organisasi kemasyarakatan, pengusaha, tokoh agama, dan dunia usaha untuk peduli dan menjadi bagian dari solusi. “Salah satunya dengan berperan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting yang memberikan dukungan langsung kepada keluarga dan anak yang membutuhkan,” tuturnya

Karena itu, dalam implementasinya, langkah ini juga mengintegrasikan 50 program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Kutim yang terkait dengan penanganan stunting.

“Kolaborasi lintas sektor ini memastikan bahwa setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki peran dan kontribusi yang jelas dalam upaya penanganan stunting,” imbuhnya

Program ini merupakan bagian dari komitmen Kutim melalui gerakan Cap Jempol Stop Stunting, yang mengedepankan sinergi, kolaborasi, dan keberlanjutan dalam penanganan stunting.

“Dengan pendekatan jemput bola ini, DPPKB optimis dapat mempercepat penurunan angka stunting dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas di Kutai Timur,”tuturnya Untuk itu, DPPKB Kutim menegaskan bahwa upaya jemput bola ini akan terus dilakukan secara terjadwal hingga seluruh wilayah di Kutim mendapatkan intervensi yang memadai. “Kolaborasi adalah kunci. Dengan sinergi semua pihak, kami yakin dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi Kutim.” Tutupnya (*)