DPPKB Kutim Siapkan Program Dokter Keliling untuk Tangani Stunting

Kaltim, Kutai Timur796 Dilihat

Sangatta – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur, Achmad Junaidi, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam percepatan penanganan stunting melalui program dokter keliling yang akan dimulai pada Januari 2025. Program ini menjadi prioritas utama dalam upaya memastikan layanan kesehatan, khususnya bagi anak-anak di wilayah berisiko stunting.

“Program dokter keliling ini adalah bagian dari janji Bupati di periode kedua. Kami ingin memastikan dokter spesialis, terutama spesialis anak, dapat turun langsung ke lapangan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara gratis,” ujar Achmad Junaidi dalam wawancara pada (17/12/2024).

Program ini akan dilaksanakan di berbagai zona prioritas, dengan fokus utama pada pemeriksaan kesehatan anak-anak dari keluarga berisiko stunting. Lokasi pemeriksaan akan dipusatkan di Puskesmas dan titik-titik yang telah ditentukan berdasarkan data valid dari DPPKB. “Kami sudah memiliki data keluarga berisiko stunting yang telah diverifikasi. Dari data ini, kami dapat menentukan sasaran yang akan didatangi oleh dokter keliling,” jelasnya.

Junaidi menambahkan bahwa seluruh pembiayaan program ini akan ditanggung oleh UPTD terkait, dengan dasar hukum yang tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) tentang percepatan penurunan stunting. “Tidak ada lagi alasan bagi OPD untuk tidak bergerak. Payung hukumnya sudah ada, tinggal bagaimana program ini dijalankan dengan baik,” tegasnya.

Dalam pelaksanaannya, DPPKB akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan OPD terkait lainnya. Peran DPPKB adalah menyiapkan data sasaran yang akan menjadi fokus pemeriksaan, sementara Dinas Kesehatan bertanggung jawab menyediakan dokter dan tenaga medis. “Sinergi ini sangat penting, karena kita ingin semua pihak bergerak bersama. Tidak ada lagi kerja parsial, semua harus terintegrasi,” kata Junaidi.

Junaidi berharap program ini dapat berjalan optimal dan tepat sasaran. “Harapan kami, program ini benar-benar memberikan manfaat bagi keluarga berisiko stunting. Pemerintah juga perlu lebih tegas dalam menangani isu ini, karena stunting adalah masalah serius yang memengaruhi masa depan anak-anak kita,” imbuhnya.

Ia juga mengajak seluruh pihak, termasuk media, untuk mengawal program ini agar berjalan transparan dan efektif. “Peran media sangat penting untuk memastikan program ini berjalan sesuai harapan. Laporkan jika ada ketidaksesuaian di lapangan, seperti layanan yang tidak optimal atau data yang keliru. Ini adalah bagian dari pengawasan yang kami butuhkan,” ungkap Junaidi. (Kiya)