SANGATTA. Sejak naiknya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) selama dua tahun belakangan, perbaikan sekolah mulai terlihat. Terutama di pedalaman, yang selama ini kurang diperhatikan, kini mulai dibenahi. Hanya saja, memang belum selesai, karena sebelumnya memang banyak bangunan rusak, bolong karena tu, hingga kini masih ada yang rusak, karena belum diperbaiki. Demikian dikatakan anggota DPRD Kutim Akhmad Sulaiman.
“Dalam dua tahun belakangan ini ada perbaikan sekolah. Itu kelihatan. Tapi karena memang sebelumnya banyak rusaknya, banyak bolong, makanya masih ada yang belum selesai sampai sekarang, tapi memang itu berproses. Jadi memang ada perbaikan, tapi masih banyak yang rusak yang perlu diperbaiki ke depan,” katanya.
Disebutkan, dengan APBD yang sangat besar, maka ke depan diharapkan semua sekolah dibangun dengan konstruksi permenen atau beton. Sehingga tidak ada lagi bangunan sekolah yang terbuat dari kayu. Jadi nantinya, ada persamaan andara sekolah di kota dengan di pedalaman.
“Dari pada menghabiskan dana untuk bimtek melulu, lebih baik digunakan untuk kepentingan yang bermanfaat,” katanya.
Sebelumnya, diakui, karena anggaran besar, Komisi D ingin mengusulkan dibuatnya Perda, sebagai payung hukum bagi pemerintah daerah agar sekolah swasta juga diberikan bantuan, termasuk membangun gedung, kesejahteran guru swasta. Sebab di daerah lain itu bisa dengan adanya Perda, karena itu, di Kutim juga seharusnya bisa berlaku sama. “Kalau daerah lain bisa, maka saya yakin Kutim juga bisa bantu sekolah swasta, dengan adanya Perda nanti,” pungkasnya (*/ADV)