Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Bagian Kerjasama terus melanjutkan program strategis dengan perguruan tinggi, salah satunya Institut Seni Indonesia (ISI). Kerjasama yang telah terjalin sejak tahun 2013 ini bertujuan untuk mendukung peningkatan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan pengembangan pariwisata daerah.
“Kerjasama dengan ISI masih berjalan. MoU-nya berlaku lima tahun, jadi masih berlanjut. Namun, kelanjutan perjanjian kerjasama lebih lanjut tergantung pada OPD terkait, apakah mereka ingin melanjutkan atau tidak,” ujar Kepala Bagian Kerjasama, Ardiyanto Indra Purnomo, Rabu (20/11).
Ardiyanto menjelaskan bahwa setiap kerjasama biasanya diawali dengan penandatanganan MoU antara pimpinan daerah dengan perguruan tinggi. Selanjutnya, diturunkan menjadi perjanjian kerjasama (PKS) yang lebih spesifik dengan OPD terkait. Implementasi dan keberlanjutan kegiatan sangat bergantung pada apresiasi dan kebutuhan OPD terhadap lembaga pendidikan tersebut.
“Dalam satu tahun biasanya ada perjanjian kerjasama yang dilaksanakan oleh OPD. Jika kegiatan itu selesai dalam satu tahun, maka kerjasamanya juga selesai. Apakah akan diperpanjang atau tidak, tergantung kebutuhan dan hasil evaluasi OPD terhadap perguruan tinggi itu,” jelasnya.
Program-program seperti pengembangan pariwisata berbasis seni dan pendidikan menjadi salah satu fokus kerjasama dengan ISI. Ardiyanto berharap sinergi antara Pemkab Kutim dan perguruan tinggi dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kerjasama ini harus memberikan nilai tambah. Jika OPD merasa perguruan tinggi itu sesuai dengan kebutuhan mereka, tentu kami akan terus mendukung dan memfasilitasi kelanjutan kemitraan tersebut,” pungkasnya. (Kiky/ADV)