SANGATTA. Meskipun progres serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah memasuki bulan November masih berkitar 30 persen, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) tetap optimis di akhir tahun serapanya bisa masiksimal. Seperti dikatakan anggota DPRD Kutim, Akbar Tanjung , SP.
“Kami dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sosial) , masih optimis serapan anggaran itu maksimal. Sebab di lapangan semua program berjalan,. Baik proyek multy years (tahun jamak) maupun proyek APBD murni tahun ini,” kata Akbar Tanjung kepada sejumlah awak media
Akbar, yang juga Ketua Fraksi PKS mengatakan, saat pembahasan anggaran APBD Perubahan, terutama Proyek MY, anggaranya telah disepakati, karena optimis. Ternyata di lapangan memang itu sudah berjalan. Anggarannya disetujui Rp270 miliar. Proyek APBD murni juga berjalan sehingga diharapkan bisa berjalan dengan baik agar serapannya maksimal.
“Kalau masalah serapan anggaran, itu mungkin lambat karena saya dengar di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), ada gangguan Sistem informasih pemerintah daerah (SIPD). Sehingga pencairan anggaran proyek yang sudah selesai dikerjakan, mungkin lambat. “tapi ini masih informasih, saya belum konfirmasih ke BPKAD (Badan pengelola Keuangan dan Aset Daerah ). Silakan konfirmasih,” kata Akbar, Senin (11/11) pada wartawan di ruang kerjanya.
Namun diakui, SIPD ini adalah system, yang dikendalikan dari Pusat, sehingga daerah tidak bisa berbuat banyak. Untuk itu dia berharap secepatnya bisa normal kembali, agar pembayaran bisa lancar. (j/ADV)
