Data Stunting Berbeda, Pj. Bupati Kutim Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Data Stunting

Kaltim, Kutai Timur1030 Dilihat

Sangatta – Penjabat Bupati Kutai Timur, Agus Hari Kusuma, menyoroti perbedaan data stunting antara Dinas Kesehatan dan BKKBN. Ketidaksesuaian data ini dikhawatirkan dapat menghambat program penanggulangan stunting.

“Data yang digunakan seharusnya seragam dan akurat agar dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan,” tegas Agus kepada sejumlah awak media

Agus juga menekankan pentingnya penjelasan mendalam terkait konsep stunting di kalangan masyarakat, khususnya di tingkat daerah. Ia mengakui bahwa pemahaman mengenai stunting terkadang masih berbeda-beda, terutama di masyarakat tingkat bawah. “Perbedaan pemahaman tentang stunting ini bisa menjadi salah satu alasan ketidaksesuaian data. Kita perlu pendekatan seragam agar masyarakat memahami dengan baik apa itu stunting,” jelasnya.

Menurut Agus, dalam tiga tahun mendatang, pihaknya menargetkan penurunan angka stunting di Kutai Timur, dengan harapan agar permasalahan ini dapat terselesaikan secepatnya. Ia mengapresiasi berbagai program pemerintah yang sudah berjalan, seperti pemberian makanan tambahan, pemeriksaan kesehatan, dan penyediaan vitamin bagi anak-anak di wilayahnya.

Agus juga menambahkan bahwa tantangan dalam mengatasi stunting tidak hanya berasal dari aspek kesehatan, tetapi juga faktor teknologi dan lingkungan yang mungkin berdampak. “Radiasi dan faktor teknologi lain bisa jadi penyebab yang jarang disadari, dan ini perlu kita waspadai,” ujarnya.

Dalam penutupnya, Agus mengajak semua pihak untuk meningkatkan kerja sama dan konsolidasi data agar upaya menurunkan angka stunting di Kutai Timur dapat terlaksana dengan lebih efektif (*/ADV)