Hilirisasi di Kutim Butuh Dukungan Infrastruktur

Kaltim, Parlementaria1101 Dilihat

SANGATTA.  Salah satu anggota DPRD Kutai Timur (Kutim)  yang tergolong masih muda adalah Pandi Widiarto. Sebagai anak muda, maka dia bicara sesuai  visi Kutai Timur ke depan.

Kepada wartawan di ruang kerjanya beberapa hari lalu, Pandi mengaku, Kutim memasuki Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) kedua,  yang Raperda-nya sedang dibahas, memiliki visi misi hilirisasi, keberlanjutan sumber daya  alam. 

Karena itu, sesuai dengan visi misi itu, maka tentu pembangunan ke depan, harus mendukung hilirisasi dan keberlanjutan sumber daya alam secara kontinyu.  Dalam hal ini, bagaimana membangun infrastruktur penghubung antara sumber daya alam dengan lokasi hilirisasi. 

Karena itu, jika membangun infrastruktur terutama jalan, maka tentu yang diprioritaskan adalah jalan penghubung antara sumber daya alam menuju lokasi pabrik hilirisasi, yang saat ini sudah ditetapkan yakni Superhap Maloy.

“jadi, ke depan, jika membangun jalan, maka yang harus dipikirkan adalah membangun jalan penghubung antara pelabuhan Maloy sebagai lokasi pabrik hilirisasi sumber daya alam, seperti Sawit, Pisang dan lain sebagainya,” katanya.

Sebab spot-spot sumber daya alat atau produk pertanian Kutim ini berbeda-beda, namun pusat hilirisasinya ada di Malay. Bicara pisang, bagaimana agar sumber pidang dari kaliorang, Kaubun bisa terhubung dengan pelabuhan Maloy, sebagai pusat hilirisasi, termasuk ke Nanas dari  Batu Ampar.

“Ini semua harus dipikirkan, saat membangun infrastruktur  yang mendukung hilirisasi produk pertanian dan sumber daya alam yang berkelanjutan ,” pungkasnya (*/ADV)