SANGATTA. Anggota DPRD Kutai Timur Kristian Hasmadi mengatakan pesimis dengan anggaran senilai Rp14 triliun tahun ini bisa terserap maksimal. Bahkan jika dilihat persentasi serapan anggaran saat memasuki bulan November yang baru sekitar 29 persen, maka dirinya menyatakan mungkin saja nantinya serapa anggaran hanya mencapai 50 persen hingga akhir tahun.
“Kalau dari persentasi serapa anggaran yang ada saat ini dilihat, maka saya perkirakan anggaran yang nilainya Rp14 triliun lebih, hanya akan terserap palingan 50 persen. Sebab ini tinggal dua bulan tahun anggaran berakhir, namun serapannya masih sengat kecil,” katanya.
Disebutkan, meskipun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mengejar pekerjaan dalam waktu dua bulan ini dengan cepat, dirinya tidak yakin serapannya bisa maksimal.
Selain itu, kalau proyek fisik dikerjakan dengan pola dikejar, maka bisa jadi kualitasnya tidak baik.
Ditanya terkait penyebab lambannya pekerjaan, politisi PDIP ini mengatakan, bisa jadi karena pegawai terlalu banyak perjalanan dinas, bimtek di luar daerah. Selain itu, personel yang mengerjakan di SKPD, banyak bekerja tidak sesuai jurusan mereka. sebab, menurutnya, dari beberapa kawannya yang dia temui, ternyata banyak diantara mereka ditempatkan tidak sesuai jurusannya.
“Contoh, guru jadi pegawai adminitrasi, bahkan ada ditempatkan di dinas kesehatan. Ini kan tidak nyambung. Jadi seharusnya pegawai ditempatkan seuai latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja mereka, jangan ditempatkan sesuai dengan selera. Akibatnya, mereka bingung sendiri dalam bekerja, karena tidak tau, tidak sesuai dengan pendidikannya,” katanya. (*/ADV)