Penguatan Ekonomi Kerakyatan Melalui Program Pembangunan Desa Berkelanjutan

Kaltim, Kutai Timur934 Dilihat

Sangatta, – Dalam upaya memperkuat ekonomi kerakyatan dan menciptakan kemandirian desa, pemerintah daerah Kutai Timur (Kutim), telah meluncurkan program pembangunan desa berkelanjutan. Program ini bertujuan untuk membangun objek-objek strategis yang dapat mendorong desa menjadi lebih unggul dan mandiri dalam jangka waktu sepuluh tahun.

Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Kutim, Trisno menyatakan, program pembangunan desa ini telah dimulai pada tahun 2024 dengan alokasi anggaran sebesar Rp1 miliar per desa. “Pada tahun 2025, estimasi anggarannya akan meningkat menjadi Rp2 miliar per desa,” ujarnya kepada media ini, di kantor Bupati pada Rabu, (6/11/2024).

Anggaran tersebut diharapkan mampu mendukung desa dalam memperkuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) serta mengembangkan ekonomi masyarakat di tingkat desa.

Program ini memiliki dua fokus utama. “Yang pertama adalah penguatan APBDes agar desa bisa menjadi mandiri. Yang kedua, memperkuat ekonomi kerakyatan,” jelas Trisno.

Fokus tersebut tidak hanya diarahkan pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan kelembagaan ekonomi desa agar lebih tahan lama dan berkelanjutan.

Trisno menekankan bahwa keterlibatan seluruh pemangku kepentingan desa sangat penting dalam pelaksanaan program ini. Untuk itu, pemerintah daerah mengundang perwakilan dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Utara dan Kecamatan Selatan, dalam pertemuan yang melibatkan semua unsur desa. “Kami mengundang kepala desa, perangkat desa, BPD, LPM, tokoh adat, karang taruna, PKK, kepala dusun, hingga RT,” ungkap Trisno.

Melalui partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan desa, program ini diharapkan dapat mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat secara langsung. “Kami ingin program ini benar-benar menjadi usulan partisipatif yang mewakili pandangan masyarakat tentang masa depan desa dalam jangka panjang,” tambahnya.

Dengan target utama penguatan ekonomi kerakyatan, Trisno berharap desa-desa dapat mencapai kemandirian dalam sepuluh tahun mendatang. “Kami ingin melihat desa-desa menjadi lebih mandiri, baik secara finansial maupun ekonomi,” pungkasnya. (Kiky/ADV)