SANGATTA. Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) melihat pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kutai Timur, melalui berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), terlambat. Terutama program fisik, yang dilakukan melalui proses tender.
Keterlambatan ini terlihat jelas, dari progres beberapa pembangunan yang hingga kini baru dimulai pekerjaanya, padahal ini sudah memasuki bulan November, tinggal dua bulan lagi berakhir tahun anggaran. Demikian dikatakan Anggota DPRD Kutim Yan SPD.
“Kalau secara menyeluruh, pembangunan berjalan. Hanya memang kelihatannya sangat terlambat. Sebab sudah menjelang akhir tahun baru proyek mulai dikerjakan,” katanya.
Karena itu, menurutnya dengan keterlambatan ini maka dapat dikatakan tidak sesuai dengan target. Baik program murni tahun ini, maupun program proyek tahun jamak.
“Contoh, proyek tahun jamak terkait pembangunan jalan di Kecamatan Telen. Proyek semenisasi yang panjangnya sekitar 6 kilometer, hingga kini baru dikerjakan sekitar 4 kilometer. “Saya pikir, mungkin akan sulit menyelesaikan proyek ini hingga tuntas hanya dalam kurun waktu dua bulan lagi,” katanya.
Diakui masalah proyek ini pun sempat jadi perdebatan kedua pasang calon bupati Kutim, karena program ini berjalan lambat.
Meskipun demikian, menurutnya, permasalahan utamanya terkait dengan proyek ini karena lambatnya dilakukan tender.
Hal sama dengan proyek murni tahun ini, akibat lambat dilakukan tender, sehingga banyak proyek baru sedang dimulai pekerjaanya. Padahal, waktu tinggal dua bulan untuk mengerjakannya. “Seperti Pembangunan Gereja kami di Rantau Panjang. Ini baru mau dikerjakan, padahal sisa waktu tinggal dua bulan. Pertanyaanya, mungkinkan pembangunan gereja ini bisa selesai hingga akhir tahun?” kata Yan, dengan nada tanya. (j/ADV)