Cegah Stunting, Kutim Andalkan SPIP dalam Pengelolaan Program

Kaltim, Kutai Timur830 Dilihat

Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim)  kian serius dalam upaya pencegahan stunting. Salah satu strategi yang diandalkan adalah penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam pengelolaan program terkait.

Hal ini mengemuka dalam Workshop SPIP Terintegrasi yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim, Senin (4/11/2024). Kegiatan ini diikuti 54 peserta dari berbagai instansi terkait dan berlangsung selama dua hari.

PJs Bupati Kabupaten Kutim, Agus Hari Kesuma yang di wakili oleh Achmad Junaidi menyoroti pentingnya SPIP dalam  menekan angka stunting.  “SPIP  mengurangi risiko penyimpangan dan  memastikan program berjalan sesuai prioritas,” ujarnya melalui Achmad Junaidi saat membuka acara.

Agus Hari Kesuma  menjelaskan bahwa SPIP  menjamin setiap kegiatan pemerintah, termasuk program  penurunan stunting,  berjalan sesuai rencana, anggaran, dan target. Dengan demikian, efektivitas dan akuntabilitas program  dapat ditingkatkan.

“Workshop ini  difokuskan pada  SPIP Tematik Penurunan Stunting dan Manajemen Risiko Tahun Anggaran 2024.  Diharapkan,  pemahaman dan  penerapan SPIP di seluruh perangkat daerah  dapat  dioptimalkan,” terangnya

Lebih lanjut, ia juga berharap dukungan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Timur dalam memberikan pembinaan dan pendampingan kepada pemerintah daerah. “Kami berharap perangkat daerah bisa secara rutin berkoordinasi dengan BPKP, terutama jika ada kendala dalam implementasi SPIP di lapangan,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berharap dapat memperkuat komitmen dan kesadaran pejabat daerah dalam menerapkan tata kelola yang baik. “Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, workshop SPIP Terintegrasi Tematik Penurunan Stunting dan Manajemen Risiko Tahun Anggaran 2024, secara resmi saya nyatakan dibuka.” tutupnya. (Kiky/ADV)