Kampanye di Kutim, Rudi-Seno Bakal Prioritaskan Pendidikan dan Kesehatan Gratis

Kaltim, Politik & Hukum1589 Dilihat

Sangatta – Kedatangan calon Wakil Gubernur Seno Aji, dari pasangan calon nomor urut 2, ke Kutai Timur (Kutim) dalam kampanye kali ini membawa sejumlah program unggulan, seperti program pendidikan dan kesehatan gratis, serta pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mewujudkan visi Kalimantan Timur (Kaltim) Emas 2030.

Dalam sambutannya, Seno Aji menegaskan bahwa program pendidikan gratis menjadi prioritas utama. “Pendidikan akan digratiskan mulai dari tingkat SMA/SMK, baik negeri maupun swasta, hingga perguruan tinggi, terutama di universitas negeri. Biaya SPP dan seragam sekolah bagi siswa SMA/SMK juga akan ditanggung sepenuhnya. Kami ingin memastikan seluruh anak di Kaltim dapat mengakses pendidikan tanpa kendala biaya,” ujar Seno.

Selain pendidikan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan angka partisipasi perguruan tinggi di Kaltim. “Saat ini, 60% penduduk Kaltim belum menempuh pendidikan tinggi. Kami ingin mendorong mereka agar bisa kuliah, sehingga siap bersaing dan berkontribusi di Ibu Kota Negara (IKN),” tambahnya.

Program ini sejalan dengan visi mereka untuk meningkatkan tenaga kerja lokal di IKN dan mempersiapkan Kaltim menuju era keemasan pada 2030.

Di bidang kesehatan, pasangan Rudi-Seno berencana menghadirkan layanan kesehatan gratis. “Selain pendidikan gratis, kami juga akan menyediakan layanan kesehatan gratis dengan Jamkesda. Kami akan mendirikan rumah sakit unggulan di setiap kabupaten/kota, serta membangun Puskesmas Pratama di setiap kecamatan dan desa agar masyarakat tidak perlu selalu mengirim pasien ke kota besar. Dengan ini, fasilitas kesehatan akan lebih dekat dengan masyarakat,” jelas Seno.

Pasangan Rudi-Seno juga mendukung penuh program makan siang gratis yang selaras dengan instruksi presiden. Program ini mencakup siswa SD, SMP, SMA/SMK, pondok pesantren, hingga ibu hamil.

“Program ini sejalan dengan instruksi Presiden untuk menyediakan makan siang gratis. Kami sudah diminta untuk menyiapkan program ini, yang akan menjadi peluang bagi masyarakat Kaltim dalam kebangkitan ekonomi. Petani dan pedagang lokal bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan menyuplai sayur, buah, dan kebutuhan pangan lainnya,” ujarnya.

Selain pendidikan dan kesehatan, pengembangan ekonomi juga menjadi fokus pasangan ini. Mereka menargetkan pembentukan 100.000 UMKM baru di Kaltim, dengan harapan setiap UMKM mampu menyerap dua hingga tiga tenaga kerja.

“Dengan 100.000 UMKM, kita akan membuka 300.000 lapangan pekerjaan baru, mengurangi pengangguran, dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

“Perubahan ini membutuhkan waktu, tapi kami yakin dengan kerja keras dan dukungan masyarakat, Kaltim akan menjadi daerah unggulan pada 2030,” tutup Seno (Kya)