Pjs Bupati Kutim Pimpin Upacara Peringatan Hari Santri Nasional ke-10

Kaltim, Kutai Timur1214 Dilihat

Sangatta – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur, Agus Hari Kesuma, memimpin upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-10 yang digelar di halaman Kantor Bupati Kutim pada Selasa (22/10/2024).

Upacara tersebut diikuti oleh ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Kutai Timur dan dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Asisten Ekonomi dan Pembangunan Zubair, Asisten Administrasi Umum Sudirman Latief, Kepala Kementerian Agama Kutai Timur Ahmad Barkati, serta Forkopimda setempat.

Muftakadir dari Kementerian Agama Kutai Timur bertindak sebagai komandan upacara dalam acara yang berlangsung khidmat tersebut. Selain pejabat daerah, hadir pula pimpinan pondok pesantren dan para santri untuk memeriahkan peringatan HSN.

Dalam sambutannya, Agus Hari Kesuma membacakan pesan Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, yang mengingatkan pentingnya peran santri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. “Hari Santri adalah momen untuk mengenang semangat perjuangan para santri yang aktif dalam perlawanan penjajah, terutama dalam peristiwa Resolusi Jihad yang dimaklumatkan oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asyari pada 22 Oktober 1945,” ujarnya.

Agus menjelaskan bahwa Resolusi Jihad tersebut mengukuhkan tekad para santri untuk melawan penjajah, yang menjadi bagian dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini mencapai puncaknya pada 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Dengan tema “Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan”, Kementerian Agama mengajak santri masa kini untuk terus berjuang demi masa depan bangsa dengan penuh percaya diri. “Santri masa kini harus yakin bahwa mereka bisa menjadi apa saja, selama mereka tidak menyerah dan terus berusaha,” tambah Agus.

Di akhir sambutannya, Pjs Bupati Agus Hari Kesuma mengajak seluruh peserta upacara untuk sejenak mengenang jasa pahlawan, ulama, dan santri yang telah gugur demi kemaslahatan bangsa dan agama. Sebagai penghormatan, doa bersama dipanjatkan untuk mendoakan mereka yang telah berjuang demi negara.

Upacara HSN ini juga diwarnai dengan penampilan seni tradisional dari Pondok Pesantren Ibnu Sina dan Al Munawwiri, pidato tiga bahasa dari santriwati Ponpes Paqusatta, teater bahasa Arab dari Ponpes Muhammadiyah Boarding School, serta seni bela diri Pagar Nusa dari Ponpes Darussolah, yang semakin menambah semarak acara yang penuh makna ini. (*/ADV)