SANGATTA. Meskipun baru memasuki semester II tahun 2024, namun target pendapatan bajak daerah sudah mencapai 72 persen. Sebab dari target Rp112 miliar, kini terealiasi Rp74 miliar. Dimana dari sebelas sumber pajak daerah ada beberapa yang sudah surplus atau melampaui target. Demikian dikatakan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutim Syahfur.
“Meskipun ini baru Juli, target pendapatan pajak daerah kita sudah mencapai 72 persen atau mencapai Rp74 miliar. Dari sebelas sumber pajak, ada yang sudah surplus atau melampaui target kita,” katanya.
Disebutkan, sumber pajak daerah yang sudah melampaui target antara lain adalah pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB). Dari target Rp46 miliar, ternyata sudah terealisasi Rp54 miliar. “Ini sumber pajak daerah kita yang paling tinggi,” jelasnya.
Diakui, karena masih ada beberapa bulan, kemungkinan pajak dari BPHTB ini, masih akan bertambah hingga akhir tahun .
Selain BPHTB, pajak daerah yang juga sudah melampaui target adalah Pajak peneramgan jalan. Dimana ditarget senilai Rp21 miliar, namun kini sudah terealisasi senilai Rp23 miliar.
Sementara pajak restauran, dari target Rp29 miliar, kini sudah terealisasi Rp24 miliar. “Ini juga sumber PAD kita yang cukup besar. Namun sedikit lagi, bisa terealisasi sesuai target,” katanya.
Menurut Syahfur, tingginya realisasi pendapatan khususnya pajak saat ini, karena dorongan dari pimpinan yang terus memberikan semangat bagi pegawai Bapenda untuk mempercepat realisasi PAD. “Kita berharap, Pajak daerah di akhir tahun ini melampaui target Pendapatan,” katanya. (Kiky)