Reaksi Tubuh Tiap Orang Terhadap Vaksin  Berbeda

Kaltim, Parlementaria1075 Dilihat

SANGATTA.  Reaksi tubuh  tiap-tiap orang terhadap vaksin apapun, berbeda. Karena itu, menurut  anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dr Novel Tyty paembonan,  mungkin dalam seribu orang, ada  satu orang yang justru berdampak fatal akibat divaksi. Tapi, itu masih normal.

“Contoh, saat covid, semua orang divaksin. Saya termasuk divaksin sudah dua kali, ternyata masih juga kena. Sampai dirawat dua minggu. Padahal, orang lain, yang sudah vaksin, baik-baik saja. Akhirnya, saya divaksin boster,” katanya.

Untuk itu, Novel menjelaskan,  jika vaksin itu adalah virus yang dilemahkan, kemudian dimasukkan dalam tubuh manusia, dengan harapan  akan terbentuk anti bodi atau ‘ tentara’ yang akan memerangi virus sejenis  jika masuk dalam tubuh. Tapi kalau virus yang masuk lebih kuat dari  ‘tentara’, maka jelas kalah. Akibatnya, ada dampak, jatuh sakit. Tapi dalam dunia kedokteran, itu masih wajar.

“Contoh kasus Covid. Kalau tidak divaksin, kematian akan terus berlanjut. Dengan vaksin, akhirnya bisa dihentikan, tapi mungkin saja dari vaksin yang telah diterima masyarakat, ada yang berdampak buruk pada satu diantara 1000 orang yang telah divaksin. Ini karena perbedaan fisiologi tubuh manusia. Tapi bagi dunia kedokteran, itu bias saja, karena secara umum, dampaknya aman,” katanya.

Karena itu, meskipun ada yang menerima vaksin  dan berdampak fatal,  tapi secara umum, dampaknya baik. Untuk itu, pilihan bagi masyarakat secara umum, apakah mau menerima vaksin atau tidak. (ADV)