Tambang Diharapkan Tidak Rusak Lingkungan Dan Membantu Masyarakat  di Sekitarnya

Kaltim, Parlementaria1270 Dilihat

SANGATTA.  Anggota DPRD Kutai Timur Faizal Rachman mengakui jika visi misi Kutai Timur (Kutim)  sejak awal berdiri itu adalah agri bisnis. Meskipun demikian, jika kini muncul tambang, pemerintah tidak mungkin menolak. Apalagi, semua izinnya itu dikeluarkan oleh pemerintah pusat, sehingga daerah hanya menerimanya. Hanya saja, diharapkan, tambang-tambang ini tidak merusak lingkungan, serta bisa membantu masyarakat di sekitarnya agar mandiri.

“Kutim sejak awal berdirinya itu visinya  kemandirian agri bisnis. Tapi kalau tambang hadir, didarapkan tidak merusak lingkungan.  Selain itu, bisa membantu masyarakat disekitarnya agar bisa mandiri,” katanya.

Disebutkan, tambang nantinya akan habis pada saatnya. Dimana saat itu, yang akan bertahan adalah pertanian. Karena itu, paska tambang ini, diharapkan masyarakat petani sudah bisa mandiri.  Meskipun saat ini, sebenarnya  imbas dari perkebunan ini sudah dirasakan masyarakat. Terutama petani sawit.

Mereka yang sejak awal menanam sawit, punya dua atau tiga hektar, kini sudah punya mobil. Apalagi yang punya lima hektare atau lebih, pasti akan lebih kaya.  Karena itu, mereka ini akan terus menambah kebun, karena sudah merasakan hasilnya.

Sementara petani yang selama ini belum tanam sawit, melihat tetangga berhasil, pasti juga mulai tanam, meskipun tiga atau  empat tahun ke depan baru dapat hasinya. “Jadi selama pemeliharaan empat tahun ini memang dibutuhkan kesabaran, namun ini bagian dari investasi. Setelah itu, akan dapat hasilnya. Apalagi dengan harga saat ini yang cukup tinggi, maka tentu petani makin sejahtera,” katanya. (J/ADV)