OSS-RBA dan LKPM Bakal Mempermudah Perizinan dan Meningkatkan Pelaporan Usaha di Kutim

Kaltim, Kutai Timur1062 Dilihat

Sangatta,– Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutai Timur (Kutim) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Perizinan/Pengawasan Perizinan Berbasis Resiko (OSS-RBA) dan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) untuk meningkatkan kemudahan perizinan dan pelaporan usaha bagi para pelaku usaha di Kutim.

Bimtek ini diikuti oleh 75 pelaku Usaha Non UMK dan dibuka langsung oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, di Ruang Pelangi Hotel Royal Victoria Sangatta, Rabu (17/7/2024).

Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah menyampaikan apresiasinya atas semangat para pelaku usaha dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kutim. Beliau mendorong para pelaku usaha untuk bersinergi dan bersatu dalam meningkatkan skala usaha, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih signifikan bagi perekonomian daerah.

“Kita patut bersyukur pada saat Pandemi Covid beberapa waktu yang lalu, Kutim pertumbuhan ekonominya cukup tinggi dan tumbuh sebesar 7 persen, hal ini luar biasa,” ujar Bupati Ardiansyah.

Lebih lanjut, Bupati Ardiansyah menekankan pentingnya pelaporan kinerja usaha sebagai bagian dari model pengawasan OSS-RBA. Melalui penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) secara berkala, pemerintah dapat mengukur dan mengevaluasi realisasi investasi di Kutim.

“Penyampaian pelaporan kinerja usaha adalah bagian dari model pengawasan yang sifatnya bottom up (langsung dari pelaku usaha) melalui laporan kegiatan penanaman modal atau LKPM setiap 3 bulan bagi pelaku usaha menengah dan besar atau 6 bulan sekali bagi pelaku usaha mikro dan kecil,” jelas Bupati Ardiansyah.

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kutim, Darsafani, menjelaskan bahwa Bimtek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kutim melalui peningkatan investasi. Bimtek ini akan dilaksanakan dalam empat gelombang, dengan target 75 peserta per gelombang, baik UMK maupun Non UMK.

Darsafani mengungkapkan bahwa Kementerian Investasi/BKPM telah menargetkan realisasi investasi di Kalimantan Timur sebesar 76,02 triliun. Dari target tersebut, Kutim dibebankan target sebesar 12,23 triliun.

“Berdasarkan hasil laporan kegiatan penanaman modal/LPKM sampai pada triwulan pertama 2024 ini telah mencapai 2,59 triliun atau sudah mencapai 21,15 persen dari target 12,23 triliun tersebut, dan 28,74 persen dari target Renstra DPMPTSP 9 triliun,” beber Darsafani. (*/ADV)