SANGATTA. Banyak anak-anak dari Kutim yang kini sekolah di kedokteran, yang seharusnya dibantu melalui beasiswa, agar nanti kelak, jika lulus kembali mengabdi di Kutim. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi D DPRD Kutim, Yan kepada media ini, saat ditemui diruang kerjanya belum lama ini.
Menurutnya, banyak orang tua mahasiswa yang menghubunginya , mempertanyakan bagaimana cara memperoleh beasiswa, untuk membantu anaknya yang sedang kulia kedokteran. Sebab biaya kulia mereka persemester itu bisa Rp40-50 juta.
“banyak yang menghubungi saya, minta arahan bagaimana cara memperoleh bantuan beasiswa untuk membantu biaya anaknya yang sedang kulia di kedokteran. Artinya, banyak anak-anak kita yang potensi untuk dibiayai untuk nantinya setelah selesai, kembali bertugas di rumah sakit di pedalaman. Ini perlu kita pikirkan. Sebab memang biaya untuk kulia di kedokteran ini cukup tinggi,” katanya.
Dikatakan, perlunya memberikan beasiswa bagi anak-anak dari Kutim dengan sistim ikatan dinas, untuk kembali bertugas ke rumah sakit di Pedalaman, agar pemerintah tidak kesulitan dalam mencari tenaga dokter dari luar. Sebab pengalaman, pemerintah telah membangun rumah sakit, namun kesulitan mencari tenaga dokter, terutama tenaga dokter spesialis. “Karena itu, memang tenaga dokter ini kita harus persiapkan sejak awal. Kita biaya anak-anak dari Kutim , yang siap kembali mengabi di rumah sakit di pedalaman, jika sudah selesai. Karena jika hanya mengharapkan dokter dari luar, setelah kembali ke daerahnya, maka kita akan kesulitan lagi mencari gantinya. Karena itu memang harus merekrut anak-anak dari daerah kita , dibiayai agar kembali mengabdi di Kutim setelah selesai,” Pungkasnya (K/ADV)
