Sangatta, – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyoroti maraknya kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek), Rapat, dan sejenisnya yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di luar daerah. Meskipun dapat dimengerti untuk beberapa kasus, seperti Bimtek di awal tahun untuk memahami aturan baru, DPRD mempertanyakan urgensitas dan manfaatnya jika kegiatan tersebut dilakukan secara berkelanjutan.
Wakil Ketua I DPRD Kutim, Asti Mazar, menjelaskan bahwa Bimtek di awal tahun memang bisa dimaklumi karena adanya aturan baru yang perlu dipahami untuk penyesuaian program. Namun, jika kegiatan Bimtek dan rapat terus menerus dilakukan di luar daerah, DPRD akan mempertanyakan urgensinya.
“Bimtek di awal tahun itu bisa dimengerti. Tapi kalau terus menerus, ini yang akan kami pertanyakan,” ujar Asti Mazar saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini
Asti menambahkan bahwa DPRD telah menerima keluhan dari masyarakat terkait kegiatan Bimtek dan rapat di luar daerah, seperti Radalog yang dilakukan di Samarinda. Masyarakat mempertanyakan mengapa kegiatan tersebut tidak dilakukan di Kutim saja.
“Dulu, saat Radalog di Samarinda, alasannya karena kapasitas hotel di Kutim tidak memungkinkan. Tapi kalau untuk rapat dan kegiatan lain, ini yang perlu dipertanyakan,” jelas Asti Mazar
DPRD Kutim berencana untuk memanggil Perangkat Daerah terkait untuk mempertanyakan urgensitas dan manfaat kegiatan di luar daerah.
“Kami akan panggil Perangkat Daerah untuk mempertanyakan masalah ini,” tegas Asti Mazar (J/ADV)