Perkuat Pendataan dan Edukasi Gizi, Kutim Gencarkan Upaya Pencegahan Stunting

Kaltim, Kutai Timur1096 Dilihat

Sangatta, – Upaya pencegahan stunting di Kutai Timur (Kutim) terus digencarkan. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim di bawah kepemimpinan Achmad Junaidi kembali menggelar kegiatan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting tahun 2024.

Kegiatan ini merupakan wujud komitmen kuat pemerintah daerah dalam memperkuat konsolidasi antar instansi dan sektor swasta untuk mencapai target penurunan stunting.

Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah pendataan menyeluruh untuk memastikan seluruh calon pengantin (catin), ibu hamil, dan balita terdata dengan baik dan menjadi sasaran intervensi yang tepat. Pendampingan intensif juga terus dilakukan untuk mendorong mereka rutin mengunjungi posyandu guna mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan edukasi gizi.

“Kami memastikan seluruh posyandu memiliki alat antropometri yang terstandar untuk pengukuran akurat,” jelas Junaidi di Gedung SGS Bukit Pelangi, Sangatta, Kamis (13/6/2024). “Kader posyandu pun terus mendapatkan pelatihan dan peningkatan keterampilan dalam pengukuran dan penyuluhan.”

Upaya edukasi dan intervensi gizi juga terus digencarkan untuk memastikan ibu hamil dan balita mendapatkan asupan gizi seimbang dan terhindar dari stunting. Kegiatan ini akan berlangsung hingga akhir Juli 2024 dan diharapkan menghasilkan data baseline valid untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan stunting di masa depan.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, dalam arahannya meminta perangkat daerah, terutama DPPKB Kutim, untuk serius menangani stunting dengan mencocokkan data lapangan. “Agar anggaran tepat sasaran,” tegasnya.

Bupati juga menginstruksikan Dinas Kesehatan Kutim untuk bekerja sama dengan dinas terkait dalam hal kesehatan pranikah. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim diminta memberikan bantuan sayur-mayur, dan Dinas Perikanan diminta menyediakan ikan bergizi untuk dikonsumsi anak.

“Salah satu yang menarik terkait stunting adalah perhitungan 1.000 hari pertama sebelum anak lahir, atau bagi calon pengantin yang ingin memiliki keturunan,” pinta Bupati Ardiansyah. “Kita sepakat untuk melakukan intervensi stunting sedini mungkin demi memastikan tumbuh kembang anak yang optimal.”

Sebagai bentuk komitmen, Bupati Ardiansyah menyerahkan 3 unit laptop kepada Posyandu Sukma di Kecamatan Kombeng, Posyandu Tulip di Sangatta Utara, dan Posyandu Bersemi di Sangatta Selatan. Dilanjutkan dengan pengecekan balita dan pemberian bingkisan kepada ibu hamil, balita, dan calon pengantin. (K/ADV)