SANGATTA. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Yan mengatakan Sumber daya manusia (SDM) pemkab Kutim masih sangat lemah. Ini terbukti, tdak mampu habiskan anggaran. Dimana tahun lalu, ada Sisa Lebih Pembiayaan Angaran (Silpa) senilai Rp1,7 trilun.
“Saya melihat SDM pemkab Kutim ini masih rendah. Terbukti ada silpa tahun lalu senilai Rp1,7 triliun, menunjukkan kelemahan SDM,” jelas Yan, pada wartawan di Kantor DPRD Kutim Bukit pelangi belum lama ini
Dia mencontohkan, jika pembangunan jalan ternyata hanya terealisasi hingga 50 persen, ini artinya masyarakat ditunda menikmati jalan yang lebih layak. Dan ini terjadi di semua lini “Bayangkan Rp1,7 triliun silpa. Belum lagi silpa dari proyek multi years. Ini berapa lagi silpanya nanti,” Ucapnya
“Jadi silpa kita ini banyak, ini menunjukkan kinerja rendah. kita punya peran belum memaksimalkan kinerja untuk menata Kutai Timur , menata untuk kesejahteran bagi semua. Ini karena kelemahan SDM Pemkab KUtim,” lanjutnya
Ini termasuk DPRD, dalam hal pengawasan yang tidak maksimal. Contoh jembata telen. Tidak terserapa sama sekali, berapa puluh miliar rupiah tidak tererap tahun 2023. Dan ini tidak bisa lagi digunakan. Padahal, jembatan ini sangat di butuhkana masyarakat di sana.
Memang sudah dimulai pembangunannya. Namun tahun ini hanya dianggarkan Rp6,5 miliar. Sementara anggaran tahun lalu yang banyak itu jadi Silpa. “Itu Tidak bisa lagi digunakan karena skema pembayarannya sudah jelas dalam nota kesepakatan antara Pemerintah dan DRPD,” jelas Yan (*/ADV)