SANGATTA. Anggota DPRD Kutai Timur Yan berharap agar terjadi pemerataan dalam penyaluran beasiswa sampai ke pelosok Kutim. Sebab, yang dikhawatirkan, terutama karena akses beasiswa ini melalui aplikasi, sementara masih ada beberapa lokasi di pelosok Kutim yang belum dapat akses internet, sehingga diharapkan penyaluran bukan hanya melalui akses aplikasi tapi juga melalui sekolah- sekolah. Dengan melalui pendataan dari sekolah masuk ke dinas agar mereka juga terakomodir.
“Kita harapkan penyaluran beasiswa ini bisa merata hingga ke pelosok. Untuk daerah yang belum ada internet, diharapkan melalui pendataan sekolah saja, agar semua bisa menerimanya,” harap Yan.
Yan mengapresiasi pola anggota DPR RI Hetifa Saefuddin, dimana mereka punya tim sendiri dalam melakukan pendataan sehingga dalam penyaluran beasiswa yang dilakukan bisa menjangkau sampai ke pedalaman. “Kita ingin bergerak bersama, untuk kepentingan rakyat kita,” katanya.
Terkait dengan beasiswa dari perusahan yang belum kelihatan, Yan mengatakan bukan tidak ada, tapi ini masalah kepentingan.”Di perusahan itu ada besiswa , tapi mereka sendiri yang salurkan. Tidak banyak yang tau. Ada perusahan sawit, yang mendirikan sekolah, mereka menfasilitasi anak sekolah di sana ada yang berikan beasiswa khusus model ikatan dinas. Jadi nanti kalau selesai, kembali kerja di perusahan itu. Tapi tidak pernah dipublikasikan,” katanya.
Menurutnya, hal seperti inilah yang perlu dipublikasikan melalui lembaga CSR Pemkab Kutim. “Ini mungkin juga wartawan kurang gesit cari berita makanya beasiswa CSR belum terpublikasikan,” katanya. (j/ADV)