SANGATTA. Wakil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Arfan mengakui pihaknya telah berkoordinasi mempertanyakan keterlambatan pekerjaan tahun ini, dimana hingga sekarang, telah memasuki bulan Mei, namun belum juga pekerjaan dimulai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Namun, PUPR beralasan, masih menunggu selesainya pergeseran.
“Saya sudah tanya PUPR, mengapa belum ada pekerjaan dimulai. Ternyata, ada judul, menunggu pergeseran. Pergeseran apa? Kami juga tidak tau,” katanya.
Namun, dikatakan, Pokir DPRD telah diusulkan. Telah dikonfirmasi tidak ada pergeseran. Karena itu, DPRD berharap, pekerjaan segera dimulai Mei ini.
Dijelaskan, dengan kondisi seperti sekarang ini, hampir pasti ada keterlambatan progres pembangunan tahun ini. Untuk itu, dia berharap segera dimulai pekerjaan itu. Kalau pekerjaan dimulai Mei ini, diharapkan, pada bulan September atau Oktober sudah masuk perubahan, pekerjaan masih tepat waktu.
“Saya hanya berhatap, karena tahun ini tidak ada lagi proyek tahun jamak, yang ada tinggal melanjutkan pekerjaan sehingga bisa aman,” katanya.
Seperti diketahui, akibat keterlambatan pekerjan dimulai tahun lalu, mengakibatkan banyak sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) tahun lalu. Bahkan, mencapi sekitar Rp2 triliun. Karena itu, banyak anggota DPRD, berharap agar pekerjaan fisik segera dimulai, agar kejadian tahun lalu, tidak terulang.
Sebelumnya kekhawatiran keterlambatan dimulainya proyek ini juga disuarakan anggota DPRD Kutim, Faizal Rachman.
“Ini sudah bulan Mei, namun belum ada pekerjaan fisik dimulai. Kalau kondisinya seperti ini, kejadian tahun lalu, bisa terulang, dimana Silpa cukup tinggi,” katanya. (j/ADV)