SANGATTA. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengaku siap kerja sama dengan Pemerintah Kutai Timur untuk mengatasi blang spot secara bertahap terutama di lokasi-lokasi sekolah yang ada di pedalaman, yang memang belum terjangkau sinyal telepon.
Seperti dikatakan Ketua DPRD Kutai Timur Joni, usai mengikuti Upacara Hari Pendidikan Nasional , di Kantor Sekretariad Pemerintah Kutai Timur Kamis (4/5/2024). Menurutnya pemerintah sedang mengusahakan untuk mengatasi masalah blang spot.
“Program pemerintah untuk mengatasi blang spot ini sedang berjalan. Kami berharap tahun ini hingga tahun 2025, masalah ini sudah teratasi,” katanya.
Karena ini merupakan program pemerintah maka DPRD Kutim siap mensupport anggaran saja. “kami siap dukung anggaran pemerintah untuk mengatasi blang spot ini. Tiap tahun kami anggarakan itu sesuai dengan program pemerintah,” katanya.
Diakui, meskipun tiap tahun dianggarkan, namun memang tidak bisa dilakukan sekaligus, meskipun anggaran Pemkab Kutim ini cukup. Sebab semua program itu, selalu bertahap.
“Program ini bertahap. Jadi tidak bisa dikerjakan sekaligus. Tapi, diharapkan, tahun ini dikerjakan, termasuk tahun depan, maka program ini bisa selesai,” katanya.
Karena itu, meskipun diakui program Merdeka Belajar ini memang membutuhkan intenet, namun pihaknya tidak bisa memaksakan masalah ini sekaligus bisa diatasi. Terpenting, memang pemerintah sudah berbuat, secara bertahap mengatasi masalah ini terutama di pelosok, karena itu Joni berharap semua bersabar, agar masalah blang spot ini bisa selesai.
“Pemerintah sudah berbuat, diharapkan tahun 2025 ini sudah bisa diatasi,” Pungkasnya (j/ADV)
