Hardiknas ; Joni Sebut Fasilitas Pendidikan di Pelosok Masih Kurang

Kaltim, Parlementaria1325 Dilihat

SANGATTA.  Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim)  Joni mengakui meskipun pembangunan infrastrukur pendidikan dilakukan secara amasif dalam beberapa tahun belakangan namun masih tetap ada kekurangan. Terutama di pelosok Kutai timur. Karena itu, pembangunan infrastruktur  pendidikan  di pelosok ke depan akan lebih ditingkatkan.

“kami melihat infrastruktur pendidikan di Kota  Sangatta, sudah cukup memadai. Yang perlu ditingkatkan itu di pelosok,” jelas Joni, usai mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional 2 Mei di halaman Kantor Sekretariad Pemkab Kutim.

Disebutkan, di anggaran APBD murni tahun 2024 ini, kekurangan-kekurangan setiap sekolah mungkin sudah bisa teratasi. Terutama ruang belajar. “Sebab ini yang menjadi prioritas kami,” katanya.

Sementara untuk tenaga pendidik, diakui pemerintah telah memprogramkan untuk perekrutan tenaga PPPK (Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja ,  yang mengutamakan guru. “Diharapkan dengan  pengangkatan Tenaga Kerja kontrak daerah (TK2D) menjadi tenaga PPPK,  diharapkan ada semangat  guru untuk mengajar lebih baik lagi. Sebab dengan terangkatnya guru TK2D ini menjadi PPPK , artinya mereka starusnya sudah sama dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dampaknya kesejahteraan mereka juga akan meningkat sama dengan PNS sehingga diharapkan semangat mengajar mereka juga akan meningkat karena mereka tidak lagi memilikirkan kesejakteran yang masih kurang,” katanya.

Menurutnya, yang utama diharapkan akan bekerja maksimal dalam membina anak muritnya adalah guru di pedalaman, setelah jadi PPPK , karena kesejahteran mereka sudah sama dengan PNS. “Tapi jangan sampai, setelah jadi PPPK, mereka pindah ke kota. Tapi seharusnya tetap di lokasi penempatan  mereka sesuai dengan janji mereka,” harap Joni.  (j/ADV)