Sangatta, – Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Kutai Timur (Kutim) 2023 melakukan kunjungan lapangan ke dua proyek multi years, yaitu Pembangunan Pelabuhan Kenyamukan dan Peningkatan Drainase Jalan Kenyamukan, pada hari Selasa (30/4/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung progres fisik dan kondisi keuangan kedua proyek tersebut.
Dalam kunjungan tersebut, Pansus LKPJ Bupati Kutim didampingi oleh beberapa pejabat terkait, seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kutim, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait lainnya, dan kontraktor pelaksana proyek.
Dalam kunjungan yang dipimpin langsung oleh Ketua Pansus LKPJ Bupati Kutim Hepnie Armansyah, didampingi sejumlah Anggota DPRD Kutim lainnya, seperti Sayid Anjas, Faizal Rachman, David Rante, Basti Sanggalangi, dan Arang Jauh, terlihat anggota DPRD Kutim berdialog dengan para kontraktor pelaksana dan Dinas terkait, untuk mendapatkan informasi tentang progres pembangunan proyek Multi Years tersebut.
Ketua Pansus LKPJ Bupati Kutim Hepnie Armansyah mengatakan terkait proyek multi years pembangunan Pelabuhan Kenyamukan sangatta hingga saat ini progresnya sudah mencapai 44 persen dan ditarget rampung tahun ini.
“Tahun ini ditarget selesai, cuman permasalahannya lambat di mulai, sehingga dana yang terealisasi untuk pembangunan pelabuhan dari nilai yang dianggarkan tahun 2023 lalu, senilai kurang lebih Rp 70 miliar, hanya sekitar 15 persen yang terealisasi. Sehingga ada sisa anggaran tahun 2023 kurang lebih senilai Rp 45 miliar. Sehingga untuk tahun 2024 ini hanya ada sekitar Rp 50 miliar yang harus dipergunakan untuk menyelesaikan proyek tersebut,” Kata Hepnie Armansyah kepada media ini
Hepni mengaku jika kontraktor pelaksana proyek Multi years pembangunan pelabuhan sangatta terbilang sangat baik, sehingga di proyeksikan pembangunan pelabuhan tetap selesai, namun hanya sesuai progres anggaran yang di kucurkan tahun ini senilai Rp 50 Miliar.
“Kalau 100 persen berdasarkan aturan, agak terbilang sulit lantaran pembangunan multi years terikat dengan nota kesepakatan antara pemerintah dan DPRD kutim yang ditandatangani tahun 2022 lalu,”
Sebab berdasarkan nota kesepakatan itu, tertuang bahwa di tahun pertama dianggarkan sebesar Rp 70 miliar dan di tahun ke dua dianggarkan sebesar Rp 50 Miliar. “Sementara di tahun pertama anggaran keseluruhannya tidak terserap semua karena beberapa hal, seperti tender dan berbagai hal lainnya, sehingga memunculkan silpa. Sementara untuk tahun ini hanya dianggarkan Rp 50 miliar, jika dikatakan akan selesai 100 persen tidak, namun jika sesuai anggaran mungkin ia,” terangnya
Sementara untuk proyek multi years peningkatan Drainase di Jalan Kenyamukan hepni mengaku jika kontraktor pelaksanannya perlu di review ulang. “Karena kalau melihat kualitas pekerjaannya yang kami lihat terlihat kurang professional,” Kata Hepnie
Tak hanya itu, Hepnie juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait proyek Peningkatan Drainase Jalan Kenyamukan akan sulit dituntaskan hingga 100 persen, sebab di tahun 2023 lalu tidak ada pekerjaan sama sekali, pada hal total nilai pekerjaan tersebut kurang lebih Rp 30 Miliar. “di tahun 2023 lalu tidak ada pekerjaan dan hanya mengambil DP, dan realiasi anggaran saat ini baru sekitar Rp 1,8 Miliar, dan masih ada sekitar Rp 10 miliar lagi, ya akan selesai dianggaran Rp 10 miliar itu saja.” Pungkasnya (*/ADV)