SANGATTA. Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Kutim Hepnie Armansyah mengakui pihaknya dan anggota Pansus telah melakukan pembahasan terhadap LKPJ Pemerintah Kutai Timur (Kutim)tahun 2023. Karena itu, kini pihaknya bersama dangan anggota akan melakukan penijauan pada proyek-royek yang digagas pemerintah, senilai Rp1,3 triliun lebih.
“Kami akan meninjau proyek tahun jamak yang dibiayai pemerintah Kutim senilai Rp1,3 triliun lebih yang terbagi dalam 23 paket proyek. Tapi hanya akan mengunjungi enam titik proyek, yang memang sudah jalan, sementara yang gagal, tidak,” jelasnya.
Disebutkan, pihaknya tidak mengagendakan untuk mengunjungi dua proyek tahun jamak yang memang gagal yakni proyek pembangunan Masjid Atauba, Sangatta Selatan serta pembangunan pasar. Dimana nilai kedua proyek ini sebesar Rp65 miliar. Dia tidak akan mengunjungi kedua proyek itu, karena memang tidak jalan.
Menurutnya, dia memastikan kedua proyek ini gagal karena memang di lokasi tidak ada kegiatan. Berkali-kali dia mendatangani lokasi kedua proyek yang terletak di Sangatta selatan itu, namun tidak ada kegiatan. Karena itu, dalam rangkan kunjungan kerja untuk melihat proyek tahun jamak, pihaknya dan anggota DPRD lainya tidak akan mengunjungi kedua proyek tersebut.
“Kita tidak akan meninjau kedua proyek ini karena memang tidak ada kegiatan. Kita hanya akan meninjau proyek yang memang jalan, untuk melihat progresnya. Apakah, mungkin proyek tersebut bisa selesai tahun 2024 ini atau tidak,” katanya.
Hepnie mengatakan, pihaknya ingin meninjau proyek yang jalan karena ining memastikan proyek itu berjalan dan tuntas. Sebab ini proyek yang dibutuhkan masyarakat, karena itu pihaknya berharap selesai tepat waktu. (*/ADV)