Sangatta, – Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang memimpin rapat evaluasi pelaksanaan Program 3435 Non 3T di Kutai Timur (Kutim) yang merupakan program Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Tahun 2023. Rapat berlangsung di ruang rapat Kantor Dinas Kominfo dan Perstik di Bukit Pelangi, pada Senin (15/1/2024).
Rapat dihadiri seluruh Camat 18 Kecamatan Se-Kutim, perwakilan Dinas Kominfo Provinsi Kaltim, Kadis Ketahanan Pangan Ery Mulyadi, Sekretaris Diskominfo Perstik Rasyid, Bappeda dan perwakilan PT X Tbk dan beberapa perwakilan perusahaan mitra provider.
Wabup Kasmidi Bulang saat itu mengatakan, rapat evaluasi hari ini untuk koordinasi dan bersama saling berbagi informasi. Makanya penyelenggara menghadirkan semua camat. Apalagi alasannya kalau bukan Camat dianggap paling tahu di daerahnya.
Wabup juga mengikuti video conference (vicon) sesuai undangan panitia. Vicon diikuti masing-masing Direktur Utama BAKTI, Direktorat Telekomunikasi Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Dirjen PPI Kementerian Pengendalian Kominfo, PT Telkomsel Tbk, PT Indosat Tbk.
Wabup Kasmidi Bulang melalui vicon bersama Direktorat Telekomunikasi Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Kominfo menyampaikan, berdasarkan data dan laporan para camat sampai hari ini masih banyak desa di Kutim berstatus blank spot internet.
“Masih banyak desa kami blank spot, kalaupun ada tower itu hanya berdiri saja tapi tidak ada sinyalnya. Ada juga tower punya sinyal tapi lemah kadang hilang,” kata Kasmidi Bulang.
Untuk itu, Kasmidi Bulang meminta kejelasan apakah program 3435 Non 3T di Kutim dan Indonesia masih ada atau tidak lagi dilanjutkan. Dia tak berharap daerah-daerah hanya dijadikan “kelinci percobaan”. Sebenarnya menurut Kasmidi, Pemkab Kutim bisa menganggarkan program dimaksud. Hanya saja khawatir terjadi program tumpang tindih. Sehingga malah membahayakan para pengelolanya di kemudian hari.
“Kalau dilanjutkan, kami bisa programkan dan masukkan melalui APBD Kutim. Tapi takutnya kalau kami nanti anggarkan, malah tumpang tindih dan menjadi masalah yang akhirnya kita semua di penjara,” jelasnya. “Padahal niat kita baik. Makanya hari ini harus ada kejelasan dilanjut atau tidak. Kalau lanjut beri kami informasi dan kalau tidak lanjut juga berikan,” pinta Wabup.
Menurut Kasmidi dari paparan dan laporan para camat, disampaikan bahwa tower yang dibangun provider Telkomsel, Indosat dan XL belum semua beroperasi maksimal. Bahkan ada tower berdiri tapi tidak ada sinyalnya. Kalaupun ada sinyalnya kecil dan tidak bisa digunakan masyarakat. Sehingga warga mengusulkan untuk ditambah penguat sinyal dan membangun tower.
Sementara dari pihak Telkomsel, Indosat dan XL akan menyampaikan kepada masing-masing pimpinan perusahaan terkait hasil rapat evaluasi hari ini. Mereka berjanji akan melanjutkan dan melaksanakan program sesuai tugas yang diberikan negara.
“Karena ini program Pemerintah Pusat. Kita meminta nantinya saat tim provider turun ke lapangan bersama-sama Dinas Kominfo Kutim dan tim turun ke lokasi nantinya. Untuk melihat langsung kondisi di lapangan,” ajak Kasmidi. (*)