Pemkab Kutim Upacara Peringati Hari Guru

Kaltim, Kutai Timur1077 Dilihat

SANGATTA. Pemerintah Kutai Timur mengadakan upacara dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2023, tingkat Kabupaten. Upacara dilakukan  di Halaman Kantor Bupati, Kamis (30/11).

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman bertindak selaku inpektur upacara, dengan dihadiri ratusan guru dari berbagai sekolah di Sangatta. Juga hadir Wabup Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim Joni, unsur Forkopimda, hingga para pejabat lingkup Pemkab.

Dalam upacara tersebut Bupati membacakan sambutan menteria Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim. Makarim dalam sambutan tersebut mangatakan , tahun ini mungkin menjadi tahun terakhir dia merayakan HGN sebagai Mendikbudristek. Dia menyampaikan perasasan sedih karena harus berpisah dengan aktivitas dengan guru dan pendidikan secara umum.

“Tapi di balik itu, tersimpan rasa yakin dan optimis yang sangat kuat dalam benak saya. Saya yakin bahwa Ibu dan Bapak guru sebagai nahkoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal Merdeka Belajar. Saya optimis bahwa semua pendidik di seluruh Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar. Keyakinan ini tumbuh dan hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir,” jelasnya.

Diakui, pada tahun pertama Merdeka Belajar, telah dihapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. Dengan menerapkan Asesmen Nasional agar semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid. Lalu di tahun berikutnya, diluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, maka Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu.

“Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru. Karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid,” jelasnya.

Nadiem menyebut, ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Selanjutnya, terobosan besar dihadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya. Karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi baru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata. Terakhir, yang juga sangat membahagiakan adalah kita sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juga ASN PPPK guru memenuhi kebutuhan guru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik. (ADV)