SANGATTA. Bupati kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mengatakan Kutai Timur harus menyiapkan diri menyongsong ‘tereliminasinya’ sector batu bara sebagai komoditas utama di Kutim. Sebab pelan tapi pasti, sektor ini akan habis, untuk itu Kutim harus memanfaatkan potensi yang ada, yang bisa menggantikan sektor pertambangan ini menjadi potensi sumber pendapatan daerah.
Disebutkan, salah satu potensi yanag sangat besar adalah sector kelautan. Sebab, tak dapat dipungkiri, Kutim dengan garis pantai sekitar 150 km, memiliki potensi sumber perikanan yang besar. Salah satu contoh, udang beku di Samarinda, itu salah satu sumbernya itu dari susuk luar, Kutim. Lobter, juga ada, meskipun masih kecil, namun dengan wilayah kutim yang luas, itu masih bisa dikembangkan.
“yang tak kalah besarnya, adalah potensi rumput laut. Rumput laut ini perlu digali lagi, agar masuk ke industi sector kelautan masa depan,” kata Ardiansyah Sulaiman kepada sejumlah awak media belum lama ini
Untuk itu, Bupati meminta agar Dinas Perikanan menyiapkan diri, agar ke depan, tidak hanya ada nelayan di Kutim, tapi juga ada industrinya. “Kita ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy untuk industrinya.
Diakui, memang sector kelautan ini wewenangnya di provinsi. Untuk itu, Dinas Perikanan diminta untuk komunikasi dengan Dinas Perikanan Kelautan Provinsi, untuk menyiapkan industry kelautan masa depan bagi Kutim.
Disebutkan, dinas perikanan kini harus menghitung potensi perikanan Kutim, apakah sanggup masuk sector industry atau tidak. Kalau tidak, ajak daerah sekitar untuk gabung ke indutri Kutim. (*/ADV)