SANGATTA. Tahun depan akan ada kenaikan Pendapatn Asli daerah (PAD) hingga mencapai Rp700 miiar lebih, karena berbagai potensi sumber PAD baru. Seperti dikatakan Wakil Ketua DPRD Kutim Arfan.
Menurutnya, salah satu sumber PAD baru yang akan menjanjikan adalah dari PT Kobexindo, semen. Dimana bahan baku yang akan diolah menjadi semen, itu akan dibayar retribusinya, seperti pasir, batu, yang dihitung dani tonase kebutuhan mereka.
“Sumber PAD kita kan banyak. Yang bagus ini adalah pabrik semen. Terutama dari bahan bakunya. Kalau terealisasi itu Januari sudah jalan,” katanya.
Disebutkan, sumber PAD dari semen adalah retribusi bahan baku semen seperti pasir, batu. Dimana bahan baku ini yang mereka olah jadi semen. Mereka akan bayar retribusinya dengan nilai diperkirakan Rp50-60 ribu per ton. “Dari konsultasi yang kami lakukan, untuk pabrik semen di Jember, itu nilainya Rp39 ribu. Tapi nilainya, masih digodok di Bapenda. Nilai ini nanti akan ditungkan dalam Peraturan bupati (Perbub),” katanya.
Disebutkan, nilai itu tidak akan memberatkan perusahan. Sebab memang ini permohonan perusahan.
Sebelumnya, dalam rancangan APBD Kutim tahun 2024 yang diajukan pemerintah ke DPRD Kutim disebutkan akan ada kenaikan PAD hingga sekitar Rp500 miliar. JIka selama ini PAD Kutim hanya berkisar Rp200-250 miliar, untuk tahun depan akan naik jadi Rp700 miliar lebih. Akibatnya, RAPBD Kutim tahun akan datang senilai Rp9,1 Triliun, dari kesepakatan awal pemerintah dan DPRD senilai Rp8,5 Triliun. (*/ADV)