TERASKALTIM.ID, SANGATTA. Meskipun Kutim kini menjelma jadi daerah kaya dengan Anggaran pendapatan belanja Daerah (APBD) mencapat Rp8,9 triliun, namun di Kutim masih banyak warga yang kurang beruntung atau kurang mampu.
Karena itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) M Amin meminta pemerintah agar anggaran pendidikan dimaksimalkan, terutama pengadaan seragam sekolah. Sebab dirinya banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait dengan mahalnya harga seragan ini.
“APBD kita kan besar. Kalau selama ini, APBD kecil, bisa menanggung seragam SD dan SMP satu pasang, dengan naiknya APBD hingga tiga kali lipat, seharusnya pemerintah menanggung seragam sekolah ini minimal tiga pasang. Mungkin bagi masyarakat mampu, beli seragam itu bukan beban, tapi bagi warga kurang mampu, ini beban yang besar. Karena itu perlu dibantu,” kata Amin saat ditemui di kantor DPRD Kutim, Rabu (08/11/2023)
Apalagi, ternyata seragam itu ada lima jenis. Sementara pengadaannya semua lewat koperasi sekolah. Ada masyarakat yang mengeluh karena tidak ada pilihan, sementar harganya cukup mahal. Tapi kalau pemerintah yang tanggung sebagian kan jadinya tidak akan terlalu berat bagi masyarakat.
Disebutkan, sebenarnya menjual seragam itu juga tidak boleh dilakukan sekolah, tapi karena ini dilakukan koperasi sekolah, sehingga mungkin tidak terlalu masalah. Tapi, seharusnya jangan sampai dipaksakan, melainkan orangtua murit bisa diberikan pilihan untuk membeli diluar , yang penting warna sama. Sehingga tidak ada kesan dipaksakan . Sebab kalau ada kesan semacam itu, maka nanti kesannya lain.
“Jadi jangan ada kesan masyarakat harus beli di koperasi, tapi biar mereka memilih dimana mau beli yang penting sesuai,” Pungkasnya (*/ADV)