TERASKALTIM.ID, SANGATTA. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dr Novel Tyty Paimbonan mengatakan, ketersediaan tenaga kesehatan, mulai dari tingkat bawah hingga dokter spesialis, bisa diatasi jika ada koordinasi baik pemerintah. Untuk kedokteran umum, pemerintah bisa kerja sama dengan Unmul Samarinda.
Sementara untuk dokter spesialis, kerja sama dengan pusat-pusat pendidikan kedokteran yang telah memiliki program studi pendidikan spesialis. Yang terdekat adalah seperti Universitas Hasanuddin Makassar atau Universitas Airlangga Surabaya.
“kan kita bisa kerja sama dengan mereka. Teman perlu tau, mereka yang sudah mau wisudah, bisa kita kerja sama dengan mereka, agar calon dokter spesialis, yang dalam istilah sudah mau selesai atau disebut sudah brefet agar ditempatkan di RS Muara Bengkal, selama tiga bulan. Agar tidak putus, roling terus mereka yang sudah dalam tahap penyelesaian ini, agar. Jadi bisa, kalau memang ada koordinasi yang baik untuk mengatasi masalah ini,” jelas Novel, menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan keluhan Dinas kesehatan akan kurangnya tenaga kesehatan, terutama dokter spesialis yang akan ditempatkan di RS Muara Bengkal, agar RS ini bisa dibuka.
Seperti diketahui, hingga kini RS Muara Bengkal, yang telah selesai dibangun beberapa waktu lalu belum dibuka karena kekurangan tenaga kesehatan. Dimana paling sulit dicari adalah dokter, terutama dokter spesialis. Dimana dibutuhkan empat dokter spesialis sebagai syarat utama untuk membuka RS tersebut., diantaranya dokter spesialis anak dan lain-lain.
“kalau tidak ada dokter spesialis, maka sama saja dengan Puskesmas,” kata Kadiskes Kutim beberapa waktu yang lalu, pada wartawan. (*/ADV)