Jalan Kampung Belawan Jadi Sorotan Warga Disosper Perlindungan Anak

TERASKALTIM.ID, SANGATTA. Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan anak  yang berlangsug di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Sangatta Selatan senin (30/10), sangat menarik. Sebab bukan hanya urusan peraturan, namun masyarakat  yang memenuhi ruang pertemuan tersebut juga menyoroti terkait dengan fasilitas umum, yang menyangkut anak, termasuk jalan umum.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah jalan Kampung Belawan.  Oleh masyarakat dianggap belum tersentuh pembangunan. Padahal, di ujung kampung tersebut, juga ada sekolah. Akibat jalannya yang belum dikerjakan, kondisi rusak anak-anak yang sekolah di sana cukup terkuras tenaganya untuk jalan berjam-jam, melintasi jalan tanah yang bisa berdebu saat kemarau, juga becek saat hujan. Sehingga warga mohon perhatian pemerintah, melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Menanggapi masalah jalan tersebut, Ketua DPRD Kutim Joni yang ikut dalam sosper tersebut mengaku kaget mendengar jalan tersebut. Bahkan dirinya mengaku tidak mengetahui lokasi jalan tersebut, masuk di desa mana.

“Saya belum tau di daerah mana jalan tersebut. Masuk desa mana. Tapi yang pasti itu masuk wilayah Taman Nasional Kutai (TNK). Kita tau sendiri, gimana sulitnya membangun jalan di TNK,” kata Joni saat berlangsungnya sosper

Diakui, tentu pemerintah bisa mengantasi masalah itu, namun tentu warga disana harus punya legalitas seperti KTP, juga mengusulkan perbaikan jalan tersebut.  Jadi ini memang di luar jangkauan.

Seperti diketahui, dalam Sosper tersebut masyarakat di sana mengakui, untuk ke sekolah anak-anak butuh waktu sekitar dua jam menyusuri jalan tersebut baru sampai ke sekolah. Ini karena memang jalannya belum ada perbaikan dari pemerintah. (*/ADV)