TERASKALTIM.ID, SANGATTA. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Jimmy mengakui, dari perhitungan awal, untuk melanjutkan pembangunan pelabuhan Kudungga, dibutuhkan dana sekitar Rp300 miliar.
Namun, dari angaran sebesar itu, tahun ini digelontorkan dari APBD sekitar Rp120 miliar, APBN sekitar Rp100 miliar, CSR sekitar Rp20 miliar, sehingga masih ada kekurangan sekitar Rp60 miliar.
“Jadi pekerjaan jalan yang dilakukan dari CSR senilai Rp20 miliar itu hanya satu sisi jalan dengan lebas 8 meter, sementara sisi lainnya belum, karena jalan ke pelabuhan itu 16 meter. Anggaran CSR memang untuk tahun ini hany segitu saja. Kalau memang tahun depan CSR tidak bisa masuk lagi, maka bisa dianggarkan dari APBD. Saya pikir kalau dana RP60 miliar itu, masih bisa APBD saja, agar cepat selesai tahun depan,” kata Jimmy kepada sejumlah awak media beberapa waktu yang lalu
Diakui, sebenarnya pemerintah dan DPRD Kutim masih berusaha meminta agar CSR bisa menyelesaikan jalan sebelahnya. Sebab memang saat diminta awalnya itu sekitar Rp40 miliar. Namun kalau memang tidak bisa, maka tentu yang kerjakan nantinya APBD.
“Kita harap APBD murni tahun depan, atau paling tidak di APBD perubahan itu bisa dikerjakan,” Ucapnya
Disebutkan, kalau CSR tidak bisa nambah untuk pembangunan jalan sebelahnya itu mungkin karena memang mereka masih banyak janji lainnya yang harus dipenuhi. Seperti rencana pembangunan UMK Center, Pembangunan, sekaligus pengalihan jalan Muara Bengalon, pembangunan asrama mahasiswa dan lain-lainya.
“karena itu, kalau memang CSR tidak bisa cover, kita usulkan APBD saja lanjutkan tahun 2024,” Imbuhnya (Jn/ADV)