TERASKALTIM.ID, SANGATTA. Banyak terminal yang dibangun pemerintah di kecamatan- kecamatan. Hanya saja, terminal tersebut banyak terlantar, tidak digunakan karena masyarakat tidak mau repot mendatangi terminal jika hendak menuju Sangatta.
Meskipun pada dasarnya, Dinas Perhubungan ada mengeluarkan izin trayek ke kecamatan, seperti ke Rantau Pulung, namun karena penumpang sepi, mobil pemilik trayek berhenti operasi sehingga terminal jadi kosong.
Ini terjadi, karena memang tidak bisa dipungkiri, terminal kadang cukup jauh dari pemukiman, sehingga akan menyulitkan masyarakat untuk menuju ke sana, sekedar untuk mencari angkutan umum. Akibatnya, banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi, atau taxi plat hitan, yang siap menjemput atau mengantar penumpang hingga ke rumah. Demikian dikatakan anggota DPRD Kutim Jimmy
“Kita banyak terminal di kecamatan, yang dibangun pemerintah. Hanya saja, pada umumnya jauh dari pemukiman, karena kecamatan ini luas. Karena itu, masyarakat tidak mau repot harus pergi ke terminal untuk mencari kendaraan umum. Mereka memilih menggunakan kendaraan pribadi, atau naik mobil taxi plat hitam yang memang bisa antar jemput,” kata Jimmy kepada sejumlah awak media belum lama ini
Meskipun terminal di kecamatan tak digunakan, Jimmy mengatakan terminal tersebut tetap merupakan asset pemerintah, yang harus dijaga.
“kalau ada terminal yang ditempati masyarakat, maka itu harus ditegasi, suruh pindah. Jangan sampai asset tersebut ada yang diklaim masyarakat. Karena kalau seperti itu, maka akan menimbulkan permasalahan hukum di kemudian hari,” Tuturnya (*/ADV)