Sangatta – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada tahun 2023 mendatang di proyeksikan akan mendapatkan penambahan anggaran yang luar biasa dari pemerintah akibat kenaikan dana bagi hasil, baik minyak, batu bara termasuk Sawit.
Akibatnya guyuran dana bagi hasil tersebut, diprediksi akan mendongkrak APBD Kutim tahun 2023 yang angkanya bisa tembuh di Rp 5 triliun, dengan harapan bisa mempercepat akselerasi pembangunan infrastrukutur di 18 Kecamatan.
Menanggapi adanya penambahan anggaran tersebut, Ketua DPRD Kutim joni mengatakan jika APBD Kutim 2023 tembus diangka Rp 5 triliun. Maka peluang pembangunan infrastruktur di Kutim akan semakin besar.
“Tapi, jangan melihat jumlahnya. Sebab, 50 persen dari APBD biasanya dialokasikan untuk belanja langsung. Seperti gaji, tunjangan dan insentif para pegawai. Termasuk administrasi kantor dan lainnya,” sebutnya kepada sejumlah awak media beberapa waktu yang lalu.
Sehingga, menurut Joni kemungkinan anggaran yang bisa dimaksimalkan untuk mempercepat pembangunan di 18 Kecamatan di kisaran angka Rp 2 sampai 3 Triliun. “Jika Anggaran Rp 5 Triliun tahun depan bisa terealisasi maka pembangunan infrastruktur bisa akan lebih maksimal dari tahun-tahun sebelumnya yang telah dilakukan oleh pemerintah,” Tuturnya
Apalagi pembangunan infrastruktur itu merupakan simpul penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, serta mampu mendorong terciptanya lapangan kerja. Karena itu, APBD Kutim sangat diharapkan terus mengalami peningkatan untuk mempercepat pembangunan yang merata di setiap kecamatan.
“Peluang pembangunan lebih merata sangat terbuka. Apalagi dengan adanya program multiyears yang diterapkan pemerintah tahun depan.” Tutupnya (ADV/TK)