Mumpung Uang Banyak, Pembangunan Infrastruktut Yang Harus di Prioritaskan

SANGATTA.  Kutai Timur dalam tahun ini, dan tahun-tahun berikutnya akan mendapat guyuran Uang cukup banyak dari pemerintah pusat, akibat kenaikan dana bagi hasil, baik minyak, batu bara termasuk Sawit. Akibat guyuran dana bagi hasil tersebut, diprediksi, APBD Kutim tahun 2023 nanti, bisa mencapai paling kurang Rp5,4 triliun.

Menangapi prediski pendapatan yang cukup banyak anggota DPRD Kutim Novel Tity Paimbonan meminta agar pemerintah membangun infrastruktur yang memang bersifat prioritas, yang bisa dimanfaatkan semua masyarakat. “Contoh di Kota Sangatta. Kan kasihan pelabuhan Kudunggga  sudah dibangun bertahun-tahun tapi tidak dapat dimanfaatkan. Seharusnya itu diselesaikan, agar bisa difungsikan untuk kepentingan masyarakat,” katanya.

Jalan-jalan, terutama di kecamatan yang jauh. Seperti jalan ke Tanjung Mangkaliat, seharusnya itu dibangun. “Kan kasihan kalau akses jalan saja tidak memadai. Untuk mendatangni fasilitas publik saja, setengah mati.  Padahal, kalau jalan utama dibangun kan bisa juga meningkatkan ekonomi masyarakat di sana,” katanya.

Banjir. Bukan hanya Sangatta, tapi Muara Bengkal, Bengalon, selalu banjir tiap tahun. Ini perlu dipikirkan untuk mengatasinya.  Untuk menangani banjir ini, coba bikin seminar, undang pakar banjir dari Jakarta, yang bisa memberikan solusi atas banjir ini. Ndak perlu dari luar negeri, ahli dari dalam negeri juga  pasti bisa. Datangkan mereka, untuk melihat kondisi yang ada, mereka sudah bisa tau apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

“pejabat di dinas tidak usah terlalu banyak perjalanan dinas, tapi bagaimana kerja benar. Jangan hanya kerjanya Bimtek. Coba lihat, proyek baru dikerjaain di Bulan November. Trus apa kerjaan dari awal tahun. Kalau kerja mulai Januari, atau Februari, mungkin Juli sudah bisa kita membahas APBD perubahan. Tapi kalau kondisinya seperti sekarang ini, apa gunanya Bimtek-bimtek itu,” katanya.

DPRD telah memberikan program yang diserap dari masyarakat. Seperti pembangunan jalan. Rumah ibadah dan berbagai usulan masyarakat.  Seperti anggaran tahun 2023 akan datang. Anggaran setelah disetujui, maka Dinas – dinas sudah harus berfikir, Januari kerja apa, Februari kerja apa, apakah hitung RAB.   Sehingga paling tidak Maret- April sudah pekerjaan fisik. Ini akhir tahun baru kerjain fisiknya. Apa guna bimtek tiap tahun ini, hanya habiskan anggaran. (ADV/j/TK)