SANGATTA. Wakil ketua DPRD Kutim Arfan mengakui, di daerah pemilihan (Dapil) II, usulan masyarakat yang paling dominan adalah masih terkit infrastruktur dasar, seperti jalan, listrik dan air bersih. Karena itu, piahknya sangat setuju, dengan alokasi anggaran 50 persen APBD untuk peningkatan infrastruktur.
“Mudah-mudahan apa yang diharapkan masyarakat dapat direalisasikan pemerintahan AS-KB (Ardiansyah Sulaiman-Kasmidi Bulang), sesuai dengan janji yang disebutkan saat Musrembang di kecamatan, yang akan mengalokasikan 50 persen anggaran untuk pembangunan infrastruktur ,” katanya.
Disebutkan, ada tiga hal yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Di antaranya permasalahan jalan, air bersih dan listrik. Dia berharap, program multiyears yang akan dijalankan 2023 mendatang bisa disepakati pemerintah dan DPRD, akan menyelesaikan ketiga masalah tersebut.
“Saya berharap program tahun jamak, yang akan dilaksanakan tahun 2023, bisa mengatasi masalah infrastruktur jalan, listrik dan air bersih di kecamatan,” harapnya saat ditemui beberapa waktu yang lalu
Meskipun diakui, untuk listrik, saat ini PLN, sebagai perusahan milik negara kini gencar melakukan pemasangan tiang dan kabel hingga ke pedalaman.
“Makanya harus didukung agar seluruh masyarakat pedalaman Kutai Timur dapat menerima manfaat Listrik PLN,” katanya.
Diakui, di Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), rata-rata program tersebut masih jadi prioritas. Termasuk tempat ibadah, untuk tahun 2022 juga dapat perhatian. Begitu juga 2023 mendatang, selain infrastruktur tempat ibadah juga masih tetap dianggarkan.
Usulan lain yang juga terakomodir adalah pembangunan beberapa titik sumur bor di Kecamatan Bengalon. Kususnya di kawasan yang belum dijangkau PDAM. Juga kebutuhan kelompok tani, seperti pembangunan jalan-jalan tani, tetap jadi prioritas. (ADV)