Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim asal Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Sangatta Utara Ramadhani, SH sangat antusias meneria kunjungan ratusan Pelajar Sekolah menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Sangatta Utara, ke Sekretariat DPRD Kutim pada kamis (03/11/2022).
Hal itu, terlihat saat berlangsungnya pertemuan antara para pelajar dengan sejumlah Anggota DPRD Kutim, dimana saat itu, Ramadhani, SH aktif menjawab seluruh pertanyaan-pertanyaan kritis dari para pelajar, yang berisi keingintahuan para siswa mengenai dunia demokrasi di Kutai Timur.
Bahkan, wakil rakyat asal Fraksi PPP itu, juga secara sepontan tidak ragu-ragu merogok koceknya untuk diberikan kepada para siswa dapat menjawab pertanyaannya darinya
Dalam kunjungan itu, Ramadhani berharap, kunjungan pelajar semacam ini dapat dirutinkan setiap sekolah. Lantaran kegiatan ini dinilai baik untuk pendidikan politik sejak dini. Terlebih secara tidak langsung merekalah nanti yang akan mengisi posisi generasi saat ini.
“Yang paling penting, mereka paham sejak dini bahwa politik itu tidak semua diisi oleh orang jahat. Dan kita setiap warga Indonesia wajib untuk menggunakan hak politiknya maupun turut berpolitik,” sebut Ramadhani ditemui usai menyambut kehadiran pelajar SMPN 3 Sangatta Utara (03/11/2022).
Adik dari Hj. Fitriyani yang juga Anggota DPRD Kutim dari Dapil Kutim II itu menyebut, jika selama ini banyak statmen yang muncul di masyarakat bahwa politik itu dikaitan dengan hal-hal yang kurag baik.
Padahal, secara tidak langsung arah pembangunan negeri dan daerah ini ditentukan oleh politik. Berdasarkan komitmen politik yang ada, serta dibangun berdasarkankebersamaan.
“Saran saya ini dijadikan rutinitas dan bukan hanya SMP 3 tapi semua sekolah. Biar mereka (pelajar) mengetahui ini tempatnya partai politik yang ada di Kutai Timur, hasil suara mayoritas dari masyarakat,” jelasnya.
“Jadi mereka tahu, jika sekarang yang berkuasa (di parlemen) berdasarkan pilihan masyarakat yaki PPP dari 2019-2024,” tambahnya.
Sehingga para pelajar yang datang secara tidak langsung dapat merasakan bagaimana pembangunan di daerah ini saat suatu partai berkuasa. Bagaimana kontibusiknya kepada masyarakat, danapa yang terjadi ke masyarakat.
“Jadi mereka belajar, Ketika mereka bisa menjadi peserta politik mereka akan tahu arah mana yang akan mereka ambil,” tutupnya. (ADV/j/TK)