SANGATTA. Banjir yang terjadi Maret lalu mengakibatkan banyak koleksi buku Perpustakaan Kecamatan Sangatta Utara, rusak. Tentu, akibatnya akan menjadi kerugian bagi perpustakaan dan masyarakat, yang kehilangan bahan bacaan. Terutama bagi pelajar, mahasiswa bahkan masyarakat umum, yang gemar membaca.
Zitske Leni Bulaan dan Winda Erliana, staf pengelola perpustkaan Kecamatan Sangatta Utara, beberapa waktu lalu pada wartawan mengakui kejadian itu. “Saat banjir, banyak koleksi buku kita yang rusak. Mungkin ada sekitar 50 persen. Buku yang rusak terutama yang diletakkan di rak bagian bawa,” katanya.
Meskipun diakui, koleksi buku di perpustakaan yang terletak di Jalan Cendana itu banyak rusak, namun masih tersedia ratusan koleksi buku berbagai jenis yang bisa dibaca masyarakat dan pelajar setiap saat. Karena itu, masyarakat yang gemar membaca, tak perlu ragu untuk datang ke perpustakaan, untuk membaca buku yang ada.
“Minat masyarakat dan pelajar untuk membaca, masih terbilang tinggi. Mereka mencari buku – buku yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” katanya.
Diakui, akibat banyaknya koleksi buku yang rusak, makanya pengunjung juga memang berkurang “Terjadi penurunan peminat datang kesini untuk membaca dan meminjam. Karena koleksi buku rusak saat banjir bulan maret 2020 lalu,”kata Winda Erlliana
Buku koleksi yang banyak rusak rata-rata disusun di rak-rak rendah .“Sekitar dua ribuan buku yang kami punya kini tidak sampai seribuan buku. Lebih dari 50 persen buku tidak bisa kami selamatkan saat banjir besar,”kata Winda.
Winda mengaku banjir besar yang terjadi di Kota Sangatta Maret 2022 lalu, tidak saja merusak buku, namun fasilitas lain juga ikut rusak seperti ruang baca, bangku dan rak-rak buku rusak
Padahal, buku-buku didapat dari Perpustakaan daerah dan Kearsipan dan ada juga bantuan dari perusahaan dan dari berbagai pihak.“Kalau buku bantuan perusahaan kami mengajukan permohonan, lalu dibantu. Soal jenis buku dan judulnya perusahaan sendiri yang cari kami hanya meminta saja”katanya. (ADV/TK)
