SANGATTA. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur di akhir tahun ini mendapat anggaran cukup besar. Anggaran itu akan digunakan untuk melakukan perbaikan pasar-pasar yang ada di kecamatan. Demikian dikatakan Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan Kutim Zaini.
“Di APBD Perubahan ini, Disperindag Kutim mendapat anggaran sekitar 34 miliar. Rp10 miliar untuk operasi pasar, untuk pengendalian inflasi, sedangkan Rp24 miliar itu belanja pegawai, termasuk didalamnya ada kegiatan. Kegiatan itu nantinya berupa perbaikan pasar, seperti semenenisasi pasar yang lantainya belum dicor, atau pasar yang catnya sudah kusam, itu bakal dicat ulang termasuk perbaikan kecil-kecil lainnya, yang tidak perlu lelang,” katanya.
Diakui, karena di akhir tahun baru mendapat anggaran, kegiatan sehingga mereka hanya ada kegiatan perbaikan-perbaikan pasar yang ada di kecamatan. Ini dilakukan karena untuk pekerjaan besar, yang perlu dilakukan lelang, tidak mungkin, seperti membangun pasar, itu tidak mungkin diakukan di APBD Perubahan karena waktunya mepet. Karena itu, tahun ini tidak ada pembangunan pasar, seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Anggaran kami di APBD murni, memang sudah terealisasi 70 persen. Ini karena memang hanya anggaran untuk belanja gaji atau rutinitas saja. Itupun masih kurang,” katanya.
Karena itu, anggaran yang diberikan di APBD perubahan, sebagian itu juga masih untuk gaji dan tunjangan. Gaji itu, untuk gaji tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) termasuk insentif pegawai, yang memang belum teranggarkan di APBD murni, itu baru masuk anggaran perubahan ini. Karena itu, meskipun terlihat besar, itupun sebagian besar masih anggaran rutin.
Diakui, anggaran yang masih perlu dipikirkan untuk direalisasikan itu hanya anggaran pengendalian inflasi senilai Rp10 miliar. Sebab, nilainya besar, harus lelang. Jika menggunakan e Katalog, tidak ada grosir yang mampu. Grosir Pulau Mas di Sangatta, mengaku tidak mampu. Indogrosir di Samarinda, juga tidak. “Jadi dari beberapa item kebutuhan yang masuk dalam rencana paket sembako operasi pasar, mungkin hanya pengadaan beras yang bisa dilakukan, melalui kerja sama dengan Koperasi di Kaubun, untuk pengadaan beras 540 ton untuk 18 kecamatan selama tiga bulan ini,” katanya. (j)