SANGATTA. Sekertaris Kabupeten (Sekkab) Kutai Timur (Kutim Rizali Hadi mengatakan, penempatan pegawai ke depan, terutama pejabat, harus berdasarkan sistem merit. Artinya, menenpatkan pegawai sesuai dengan kompetensi, pendidikan dan pengalama, serta kinerja itu sendiri. Diharapkan, dengan sitem ini, maka kinerja akan lebih tepat, sehingga dengan kinerja yang baik, maka visi misi Bupati dan Wakil Bupati akan tercapai dengan baik.
“Dibanyak daerah, sistem merit ini sudah diterapkan. Termasuk di Semarang. Hasilnya bagus, karena kinerjanya bagus, capaian visi misi pemerintah tercapai,” katanya.
Un tuk itu, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah Kutai timur diminta untuk memasukkan data pegawai, termasuk data pengalaman kerjanya. Sebab dengan data yang lengkap ini, maka nantinya, akan menjadi pertimbangan khusus dalam rapat tim penilai ASN.
“Karena itu, mohon dilengkapi. Sebab sistem sudah ada, tinggal data kepegawaian yang belum lengkap,” katanya.
Diakui, penerapan sistem ini akan dilakukan berdasarkan koordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Kemenpan RB). Karena itu, diminta agar OPD memasukkan data kepegawaian, karena basis sistem ini adalah kualifikasi, termasuk latar belakang pendirdikan, pengalaman, kinerja.
“Kita berharap, dengan sistem ini tak ada lagi sistem ‘titip’, untuk mendudukki jabatan. Karena sistem titip ini bisa saja tidak penuhi persyatatan, namun memaksakan duduki jabatan struktural. Pada akhirnya, kesulitan dalam bekerja. Jadi kita harus menempatkan seseorang sesui dengan keahliannya,” katanya
Rizali mengakui, dirinya pun merasakan, ada pejabat eselon IV, karena tidak faham dengan tugasnya, karena memang ilmunya, pengalamannya tidak sesuai dengan jabatannya, sehingga lambat dalam bekerja.
“Misalnya, ditempatkan sebagai Kasubag Perencana dan keungan, padahal tidak punya pengalaman, pendidikannya juga tidak sesuai, baru lagi, jadi tidak nyambung. Maka jelas akan kesulitan adalam menyajikan data secepatnya. Dengan sistem merit ini, maka itu tidak akan terjadi lagi. Jadi harus ada kesadaran kita untuk mengatasi hambatan ini, dengan Sistem merit,” katanya. (j)