DLH Kutim Minta Anggaran Pengadaan Alat Berat Untuk Penanganan Sampah

Kutai Timur496 Dilihat

SANGATTA.  Dinas Lingkungan Hidup (DLH),  mengadakan rapat dengan Komisi C DPRD Kutim, membahas program tahun 2023 .  Rapat di lakukan di  Ruang Rapat Kantor DPRD Kutim, dipimpin Jimmy.  

Kepada wartawan, Sekertaris DLH Kutim Andi Palesangi  mengakui,  dalam kesempatan itu,  pihaknya memaparkan usulan program unggulan tahun depan.  Terutama untuk penanganan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batota.

“Program unggulan DLH, terutama untuk pengadaan alat berat seperti bul doser dan eksapator, untuk penanganan sampah di TPA Batota.  Sebab, tanpa kedua alat itu, akan sangat sulit menangani  atau mengatur sampah di TPA. Adapun  anggaran  kedua alat tersebut  masingmasing sekitar Rp1,5 miliar per unit,” katanya.

Diakui,  memang saat ini ada alat  bawaan UPTD pengolahan sampah  dari Dinas PU, saat UPTD masih di Dinas PU. Namun alat tersebut  sudah sangat tua,  umurnya sudah 12 tahun. Sehingga, lebih banyak rusaknya dari  beroperasinya. Akibatnya,  kadang sampah  jika  alat dalam kondisi rusak, maka  tidak bisa diangkut lagi ke TPA,  karena  jalan masuk tertutup sampah.

“Kalau  alatnya  beroperasi, maka  sampah yang diangkut ke TPA, bisa didorong masuk ke TPA. Tapi kalau dalam kondisi rusak, sampah akan tertahan di jalan masuk. Akibatnya tertahan  di jalan, bahkan bisa meluber hingga jalan utama.  “Seperti beberapa hari lalu,  beberapa hari  alat rusak, makanya truk sampah sampai  berjejer di depan kantor UPTD sampah, Jalan pendidikan menunggu alat mendorong sampah masuk lokasi TPA, agar mereka masuk mengangkut sampah. Karena sampah sudah penuh di jalan masuk,” katanya.

Dengan kondisi  tersebut, Andi berharap dukungan anggara dari DPRD untuk pengadaan kedua alat tersebut tahun depan.  “Program unggulan DLH hanya pengadaan alat itu. sebab kalau tidak, bisa dilihat, dalam watu sehari saja,  jika sampah tidak terangkut ke TPA, kota pasti kotor. Bisa dibayangkan, dengan produksi sampak 70-80 ton per  hari, maka sehari saja tidak terangkut, sampah sudah  bertumpuk di trotoar dalam kota. Jadi DLH betul-betul berharap program ini bisa direalisasikan,” katanya. (j/TK)