Cari Solusi Penanganan Banjir, Jimmy Berharap Pemerintah Bisa Ambil Langkah Kongkrit


Sangatta – Persoalan banjir yang melanda Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan pada 19 Maret 2022 lalu nampaknya masih menjadi topik menarik dalam setiap diskusi yang dilakukan oleh masyarakat di Kota Sangatta, baik di media Sosial Facebook maupun di Whatsapp. Terutama dalam hal terkait penyebab banjir maupun penanganan pasca banjir.

Karena itu pada Minggu (22/5/2022) Jaringan Suara Nusantara (JSN) menggelar podcast kopi demokrasi yang bertajuk “Mencari Solusi Masalah Banjir Sangatta” dengan menghadirkan sejumlah narasumber, seperti Ordiansyah selaku Ketua Partai Demokrat, Jimmy selaku toko pemuda sekaligus Anggota DPRD Kutim asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Uce Prasetyo selaku ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dipandu Nirmala Yukiko selaku moderator. Kegiatan tersebut berlangsung di Kedai Seruput yang berlangsung beberapa waktu yang lalu

Dalam Podcast tersebut, Jimmy mengatakan jika terjadinya bencana banjir di Sangatta disebabkan berbagai hal, seperti terjadinya pendangkalan sungai akibat sedimentasi lumpur material di badan sungai. Sehingga mengurangi daya tampung dan mengubah aliran alami sungai, dan akhirnya menimbulkan bencana banjir.

“Dulu Kapal tugboat dan Ponton yang memuat material Pertamina dulu sandarnya di antara masabang dan pasar. Dulu airnya jernih tidak seperti sekarang ini. Seingat saya pada tahun 1990-2000 pernah terjadi banjir tapi tidak sebesar banjir sekarang ini, artinya dalam sejarah itu, tidak bisa kita pungkiri banjir itu terjadi akibat prilaku manusia dikarenakan terjadinya  Industrialisasi dan ini menjadi salah satu penyebab banjir itu terjadi,” Kata Jimmy dalam Podcast itu

Menurut Jimmy, dulu meskipun curah hujan terbilang tinggi dan menyebabkan banjir, tapi air sungainya masih jernih.Namun saat ini kondisi air sungai Sangatta sudah mulai berbeda.

“Dulu kalau curah hujan tinggi kalaupun banjir airnya jernih, tapi banjir sekarang ini kadar lumpurnya sangat tinggi. Ya kalau mau mengusut penyebab banjir, ya tinggal mencari darimana sumber lumpur tersebut,” Tuturnya

Terlebih menurut Jimmy hal itu bisa dilihat akibat adanya kegiatan industri perkebunan yang di duga menjadi sumber masalah. ” kalau kita perhitungkan dari debit air yg mengalir, itu bersumber dari sekitar kurang lebih 2000 Ha perlakuan tanah gundul, itu yg menyebabkan debit air sebesar itu,” Beber Jimmy saat berlangsungnya Podcast yang dipandu oleh Nirmala Yukiko.

Dari situ masyarakat bisa melihat dan mengusut perkebunan mana yang memiliki lahan seperti itu, kemudian digabungkan dengan pertambangan sepanjang bantaran sungai Sangatta. Kegiatan industrialisasi mana yang melakukan penggundulan hutan.

“Artinya harus menjadi kewajiban mereka, diperintahkan pemerintah atau tidak itu harus menjadi kesadaran mereka untuk memperbaiki pengelolaan menajemen lingkungan mereka,” Imbuhnya

Bahkan menurut Jimmy akar permasalahannya sudah bisa tergambar jelas dari situ. “Tidak mungkin petani yang membuka lahan sampai ratusan Hektar sementara Industri Perkebunan sawit yang ada di Kutai Timur sekitar setengah juta hektar,” Imbuhnya

Di akhir sesi podcast Kopi Demokrasi, Jimmy berharap kepada pemerintah agar bisa melakukan langkah kongkrit serta komunikasi berjenjang ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Pemerintah Pusat terkait penanganan kepada  korban dan penanggulangan banjir Sangata.

Ia pun juga meminta kepada masyarakat untuk berdoa, agar pemerintah bisa diberikan petunjuk dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebaik mungkin terkait penanggulangan bencana banjir Sangata. (Jn/Adv)